Akhirnya tiba juga pada waktu yang dinantikan. Rilisnya film Laura yang sudah ditunggu sejak rumah produksi MD Pictures mengabarkan akan mengadaptasi kisah Laura. Tepatnya pada 12 September 2024, film Laura tayang di seluruh Indonesia. Film yang akan membuat penontonnya merasakan Laura Anna kembali hidup dengan sejuta inspirasi yang selalu ia tebarkan.
Selebgram blasteran, Laura Anna, pernah menjadi pembicaraan di mana-mana. Mulai dari kecelakaan yang menimpanya dengan sang kekasih, kelumpuhan permanen yang harus dideritanya, kekasihnya yang lari dari tanggungjawab, jalur hukum untuk mencari keadilan, sampai akhirnya Laura Anna berpulang pada tahu 2021 lalu. Kepergian Laura yang sedang berjuang mencari keadilan untuk dirinya dan keluarga, menjadi duka dan luka bagi siapa saja yang mengikuti kasus ini. Sampai saat ini pun, perjuangan Laura masih tersimpan dalam ingatan. Termasuk luka yang dibuat oleh laki-laki tidak bertanggungjawab.
Kala itu, semua orang membicarakan tentang Laura. Mulai dari netizen, publik figure, sampai Youtuber yang turut menjadikan Laura sebagai inspirasi bagi semua orang. Laura mendapatkan banyak dukungan. Sampai akhir hayatnya bahkan sampai sekarang, semua orang yang mengetahui kisahnya turut bersimpati pada Laura dan keluarga.
Mungkin kebanyakan orang baru mengenal Laura sejak kecelakaan yang menimpa dirinya. Atau bahkan tahu sejak kabar duka Laura berpulang ramai menjadi sorotan berbagai media. Namun saya adalah salah satu pengikut Laura dari jutaan followersnya di media sosial Instagram dan Channel YouTube pribadinya sejak lama. Tepatnya pada zaman masih kuliah, kurang lebih pada tahun 2015.
Bukan tanpa sebab mengikuti keseharian Laura yang ia bagikan di akun pribadinya. Saya dan mungkin jutaan followersnya merasakan selalu tertular energi positif setiap melihat postingannya. Laura selalu mengundang tawa dengan senyum dan tawanya yang begitu khas. Ditambah lagi tingkahnya yang apa adanya. Membuat dirinya begitu terlihat jujur dalam setiap postingannya. Poin plusnya, rupanya yang blasteran membuat dirinya bak barbie hidup.
Saat mendengar kabar bahwa kisah Laura akan diangkat menjadi film, yang saya pikirkan pertama kali adalah aktris yang akan memerankan tokoh Laura. Siapa yang cocok menjadi Laura? Begitu sulit untuk memerankan karakter Laura dengan karakter yang kuat dan juga tingkahnya yang khas. Gaya bicaranya juga begitu khas. PR berat untuk menari aktris blasteran agar sesuai dengan Laura yang asli.
Nampaknya MD Pictures tidak mau asal dalam mengadaptasi kisah Laura. Mulai dari penunjukkan sutradara, para aktor yang terlibat, sampai detail-detail kecil dalam filmnya. Hanung Bramantyo, sutradara Indonesia yang terbilang sangat senior, mengambil peran sebagai sutradara film Laura. Sedangkan tokoh Laura, diperankan oleh aktris cantik blasteran, Amanda Rawles.
Sejujurnya saya kurang percaya dengan Amanda Rawles yang akan memerankan karakter Laura. Bukan karena tidak percaya denga kualitas aktingnya, justru karena karakter Laura yang begitu kuat. Khususnya para pengikut Laura yang mengenal Laura dengan detail. Namun faktanya, Amanda Rawles benar-benar seperti kerasukan sosok Laura. Sebelas dua belas dengan Laura Anna.
Film Laura dimulai dengan kisah Laura Anna bersama kakaknya Iren yang sedang menempuh pendidikan di luar negeri. Umur mereka hanya terpaut satu tahun saja. Membuat mereka bukan seperti kakak adik, melainkan anak kembar.
Merantau di luar negeri membuar Laura hanya memiliki Iren. Laura yang terbiasa dengan kehidupannya yang ramai, tiba-tiba tidak mengenal dunianya. Hanya belajar, mengerjakan tugas, dan sesekali mengajak Iren bercanda. Berbeda dengan Iren yang berusaha fokus dengan pendidikannya. Iren terlihat menikmati rutinitas itu, sedangkan Laura merasa tidak betah dan rindu dengan Indonesia. Rindu keluarga dan teman-temannya.
Sampai akhirnya Laura pulang ke Indonesia. Sedangkan Iren tetap melanjutkan pendidikannya di luar negeri.