Sebuah wawancara santai dengan Romo Magnis yang dilakukan oleh Habib Husein Ja'far Al Hadar dalam channel YouTube-nya, Jeda Nulis. Video yang diunggah dan saya tonton satu tahun yang lalu itu membuat saya tergugah akan sebuah kesederhanaan yang menyejukkan hati.
Dalam video tersebut, Romo Magnis menggunakan celana kain formal dengan baju batik. Saat ditanya terkait celana itu, Romo Magnis mengungkapkan bahwa celana yang ia pakai berumur belasan tahun. Itu pun pemberian dari orang lain.
Setelah menonton video itu, prinsip menormalisasi 'memakai baju itu-itu aja' mulai saya terapkan sehari-hari. Tentunya bukan hanya karena terinspirasi semata. Namun saat saya renungkan, banyak manfaat dari memakai baju itu-itu saja.
Mungkin ada di antara kita yang pernah menggunjingkan seseorang yang terlihat memakai baju itu-itu saja. Saat ke kantor, pakaian bebasnya di luar seragam kerja, selalu itu saja. Saat acara di luar bersama teman-teman kantor, ada yang memakai baju itu-itu saja. Sampai saat tak sengaja bertemu di jalan, ia masih saja menggunakan baju yang sama.
Bahkan tidak hanya sekadar baju. Dari mulai topi atau kerudung yang dikenakan, sama saja. Sampai sepatu atau sandal pun tetap saja sama.
Saat melihat sosial medianya, hampir seluruh postingan yang menampakkan dirinya, terlihat memakai pakaian yang sama. Menenteng tas yang sama. Termasuk sepatu atau sandal yang sama.
Keadaan itu menjadi bahan obrolan. Mungkin dengan niat iseng semata. Merasa aneh karena ada orang yang memakai baju itu-itu saja. Memberikan label pelit sampai tidak menikmati hidup karena terkurung dengan benda-benda yang sama setiap hari.
Sebenarnya ada banyak alasan seseorang menggunakan barang itu-itu saja. Apapun alasannya, tidak semestinya kita sebagai orang lain turut mengomentari bahkan sampai memberikan label yang tidak pantas.