Lihat ke Halaman Asli

Siska Fajarrany

TERVERIFIKASI

Lecturer, Writer

Review Film "Wonderland", Kisah Pilu Para Pengguna AI

Diperbarui: 6 Agustus 2024   07:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Film Wonderland (2024). (Sumber: Netflix)

Pecinta film drama Korea pasti mengetahui kabar tentang film Wonderland yang baru saja rilis di Netflix. Apalagi film ini menggaet deretan aktris dan aktor ternama Korea yang memiliki banyak penggemar.

Antusias film Wonderland terlihat pada banyaknya penantian para penonton. Salah satunya ingin melihat chemistry yang dibangun Suzy dan Park Bo-Gum.

Dalam artikel ini, penulis secara khusus mereview tentang film Wonderland. Tidak akan terlalu banyak menyampaikan kabar tentang para aktor dan aktris yang terlibat. Bukan karena kualitas akting mereka meragukan, justru karena penulis hanyalah tipe penikmat film dan drama Korea saja. Tidak sampai mencaritahu secara detail perkembangan isu-isu para aktor dan aktris yang ramai di Korea. So, artikel ini cocok untuk kamu yang memang ingin tahu tentang filmnya. Bukan tentang kabar aktor dan aktrisnya.

Pertama kali melihat film Wonderland muncul pada beranda Netflix, saya langsung tertarik untuk meng-kliknya. Bukan karena saya begitu fanatik pada hal-hal yang berbau Korea. Bukan pula karena kenal pada aktor dan aktris yang terpajang di halaman utama. Justru karena film ini membawa tema yang relate dengan perkembangan saat ini.

Film Wonderland menyinggung isu kemajuan teknologi Artificial Intelligence atau yang sering disingkat menjadi AI. Dapat kita saksikan dalam kehidupan sehari-hari bahwa AI turut serta mempengaruhi banyak faktor kehidupan kita. Mulai dari kegiatan sederhana, sampai hal-hal di luar nalar kita.

Mungkin ada diantara kita yang merasa heran dengan kemajuan AI ini. Misalnya saja saya sendiri yang merasakan takjub dengan kemajuan AI. Saya sempat menuliskan artikel tentang pengalaman saya dalam menggunakan website berbasis AI. Yang di mana membuat saya berpikir bahwa suatu saat hari bisa saja AI menggeser banyak profesi. "Apakah Musik AI Mengancam Profesi Musisi?" menjadi judul artikel saya dan diangkat menjadi headline pada bulan lalu.

Ketertarikan saya untuk mengetahui teknologi AI, turut membahwa rasa penasaran saya pada film-film yang mulai berani mengangkat isu ini. Jika ada yang masih beranggapan bahwa film hanya tontonan ringan tak berkualitas, mungkin memang belum menemukan film bagus yang menyesuaikan dengan perkembangan zaman.

Sebenarnya film Wonderland bukanlah film pertama yang mengangkat isu tentang AI. Bahkan film Indonesia pun sudah pernah ada yang mengangkat isu AI. Terbilang memiliki cerita yang hampir mirip.

Saya pernah menuliskan reviewnya dan merekomendasikannya pada pembaca Kompasiana. Menjadi salah satu film favorit saya di tahun 2023. Kisah yang menyentuh dan bikin banjir seisi bioskop. Film Ketika Berhenti di Sini memiliki kesamaan dengan film Wonderland yang akan saya bahas pada artikel ini.

Sebelum membandingkan kedua film ini, simak terlebih dahulu sinopsis singkat film Wonderland berikut ini!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline