Mengantar jemput anak ke sekolah tugas siapa ya? Ayah? Atau Ibu? Pengasuh atau Pak Supir?
Hm, masih banyak yang memperdebatkan peran mengantar dan menjemput anak ke sekolah adalah tugas siapa.
Misalnya diberikan kepada Ayah, tetapi Ayah juga memiliki tanggung jawab untuk mencari nafkah. Lalu diberikan kepada Ibu, tetapi perihal mengasuh anak tidak hanya dibebankan kepada seorang Ibu saja.
Mungkin terlintas dalam benak untuk membiarkan tugas ini kepada pengasuh atau supir saja. Dengan begitu, Ayah dan Ibu dapat fokus pada aktivitasnya yang lain. Tanpa perlu khawatir anak akan terlantar sampai tidak ada yang mengantar jemput ke sekolah.
Toh dunia semakin canggih. Yang artinya semakin memudahkan. Orangtua dapat memesan jasa ojek online di mana saja. Menyesuaikan dengan titik lokasi penjemputan anak. Dengan begitu, orangtua dapat lebih fleksibel mengerjakan tugas yang lainnya.
Muncul pertanyaan berikutnya, apa orangtua tidak khawatir dengan keselamatan buah hati dengan membiarkannya diantar jemput oleh orang asing?
Apalagi kini banyak pemberitaan yang tidak menyenangkan yang berkaitan dengan keselamatan anak-anak. Hampir setiap hari ada saja berita viral yang malah membuat anak terancam keselamatannya.
Melihat pemberitaan di media, membuat orangtua harus berkali-kali berpikir ulang untuk membiarkan anak bersama orang lain. Kecuali dengan orang yang sudah dipercaya, seperti saudara dekat atau memang yang sudah dianggap seperti keluarga sendiri.
Tentunya alangkah lebih aman untuk mengantar jemput anak oleh orangtua secara langsung saja. Dengan begitu, anak akan lebih terjamin keselamatannya.
Tidak pernah ada yang mau mencelakai anak sendiri. Orangtua bisa memastikan anak selamat sampai tujuannya. Dengan membawa kendaraan penuh kehati-hatian, memilih transportasi umum yang aman untuk anak, menuntut anak saat hendak menyebrang jalan, serta memastikan anak selamat dengan aman di tujuannya.