Lihat ke Halaman Asli

Siska Fajarrany

TERVERIFIKASI

Lecturer, Writer

Rumus Ketenangan Finansial, Kalkulator Manusia vs Kalkulator Tuhan

Diperbarui: 9 Juli 2024   15:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi mempersiapkan diri mencapai kebebasan finansial. (Sumber: iStock/baona via kompas.com)

Banyak artikel yang membahas terkait kiat-kita mendapatkan kebebasan finansial di usia yang terbilang muda. Berbagai tips dengan teori-teori yang dibahas terlihat begitu mudah, tetapi nyatanya sulit untuk diimplementasikan.

Siapa yang tidak mau mendapatkan kondisi kestabilan keuangan? Apalagi dalam usia yang masih sangat muda. Memiliki kondisi keuangan yang stabil dan sehat. Tidak kekurangan apapun dalam pemenuhan kebutuhan hidup. Mulai dari kebutuhan primer, sampai kebutuhan tersier semua lengkap terpenuhi.

Kondisi kematangan secara finansial dapat dilihat dari pemenuhan kebutuhan hidup. Tidak hanya itu, bahkan bisa terbilang berdiam diri saja tak perlu banyak menguras tenaga, uang sudah mengalir dalam saldo rekening. 

Menarik bukan? Ya! Tentunya sangat menarik. Semua orang sepertinya ingin mendapatkan kondisi itu.

Memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Meski sudah mempraktikkan segala tips yang bertebaran di media sosial. Mulai dari tips dari pengusaha sukses, buku-buku tentang keuangan, sampai kelas-kelas tentang keuangan yang biasanya dibuka secara online. Tetap saja, mayoritas dari kita tak bisa menggapai standar itu.

Sebenarnya, berbicara tentang standar seseorang dalam hal apapun, tentu akan beragam. Tidak akan sama.

Begitupula perihal standar kestabilan keuangan yang dimaksud. Ada di antara kita yang merasa tenang secara finansial jika sudah mencapai tiga digit pada tabungan di bank. Ada pula yang merasa sudah tenang asalkan setiap bulan bisa memenuhi segala kebutuhan.

Artikel ini turut serta hadir dalam berbagai standar keuangan yang ingin kamu raih! Apapun standar keuangan yang kamu targetkan, maka tak perlu menyamakan atau membandingkan dengan orang lain. Cukup fokus pada target yang hendak dicapai saja. Tidak perlu melirik kanan dan kiri.

Kita terkadang lupa dan terlalu sibuk untuk memenuhi kondisi keuangan yang bebas dan stabil. Sampai abai pada sebuah makna "ketenangan".

Entah sudah ada buku atau artikel yang menuliskan tentang ini, penulis hanya ingin memberikan sudut pandang dari sisi lain yang mungkin saja bisa membuat kita lebih banyak bersyukur atas semua pencapain yang telah diraih.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline