Siapa yang tidak kenal dengan Joko Anwar? Sutradara ternama kebanggaan Indonesia yang selalu sukses dengan karya-karyanya dalam film horor. Terakhir, Joko Anwar berhasil memboyong film Siksa Kubur dengan jumlah penonton yang fantastis. Empat juta penonton mengapresiasi karya Joko Anwar.
Bagi penggemar berat karya-karya Joko Anwar, pasti tahu betul karakter dari setiap karya yang ia hasilkan. Joko Anwar cenderung membuat pikiran para penonton tak bisa diam. Karyanya bak menghipnotis setiap pikiran penonton untuk tak berpaling pada karyanya. Alhasil, terjadi banyak spekulasi dan asumsi yang biasanya bertebaran di media sosial.
Apakah Joko Anwar menjawab pertanyaan para penonton akan karya-karyanya? Saya rasa kalau dijawab semua dengan versi menurut si pencipta malah membuat karyanya kehilangan nyawa tersendiri. Justru pertanyaan-pertanyaan yang berseliweran menjadi daya tarik dan bikin penonton semakin penasaran.
Gebrakan baru bagi serial Indonesia yang mulai diwarnai oleh tangan-tangan magis dari Joko Anwar. Baru-baru ini, Joko Anwar merilis serialnya dalam Netflix. Mungkin banyak yang menduga bahwa serialnya akan sama saja seperti film yang biasa ia garap, yaitu bernuansa horor. Eitss, ternyata tidak! Joko Anwar begitu berani menampilkan serial dengan genre terbaru yang jarang tersentuh oleh penggarap film ataupun serial di Indonesia.
Serial Nightmares and Daydreams sudah tayang pada platform streaming Netflik sejak 14 Juni 2024. Menawarkan kisah yang fresh dengan genre fiksi ilmiah. Terdiri dari 7 episode dengan alur cerita dan latar waktu yang berbeda.
Melihat serial ini bergenre fiksi ilmiah, menjadi daya tarik sendiri. Di tengah keterbatasan segala sumber daya yang ada dalam menggarap tontotan, tetapi nama Joko Anwar yang tersemat bak menjadi penang para penonton. Nama besar sang sutradara memberikan harapan baru bagi penonton yang memang mendambakan tontotan baru yang menyegarkan. Tidak lagi hanya tentang horor, drama percintaan, drama perselingkuhan, hingga cinta monyet anak sekolahan yang itu-itu saja.
Tak main-main, Joko Anwar tak sendirian dalam menggarap serial ini. Ia ditemani dengan beberapa rekan sutradra lainnya, yaitu Ray Pakpahan, Tommy Dewo, dan Randolph Zaini. Ketiganya juga punya karier cemerlang dalam industri film dan serial Indonesia. Ray Pakpahan adalah sutradra film Garis Bawah pada tahun 2012. Tommy Dewo menjadi sutradara yang berhasil menggarap serial Ratu Adil di tahun ini (2024). Sedangkan Randolph Zaini merupakan sutradara serial Katarsis (2023).
Tak hanya banyaknya sutradara ternama yang terlibat, serial ini juga sampai melibatkan 65 aktor ternama Indonesia. Tentunya hal ini karena setiap episode menyuguhkan cerita yang berbeda. Sehingga pemain setiap episode juga berbeda.
Sederet aktor ternama mewarnai serial ini. Mulai dari yang paling legend, Lukman Sardi. Disusul aktor tampan Ario Bayu dan Fachri Albar. Lalu ada Nirina Zubir, Marissa Anita, Sita Nursanti, dan masih banyak lagi.