Lihat ke Halaman Asli

Siska Fajarrany

TERVERIFIKASI

Lecturer, Writer

Belajar Toleransi dari Habib Ja'far

Diperbarui: 31 Maret 2024   23:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Habib Ja'far. (Sumber: Tempo/Febri Angga Palguna)

Indonesia adalah negara kepualauan yang memiliki ragam budaya berlimpat. Perbedaan budaya, adat istiadat, bahasa daerah, suku, warna kulit, sampai agama yang diyakini, menjadi alasan mendasar untuk menjunjung tinggi sikap tolerasi.

Sejatinya perbedaan bukanlah sebuah hambatan pemersatu bangsa. Perbedaan bukan menjadi sekat untuk membatasi pertemanan satu sama lain.

Justru perbedaan memberikan warna-warni dalam kehidupan. Perbedaan menjadi dasar untuk saling menghargai dan menghormati.

Salah satu tokoh agama Islam yang kerap menyiarkan nilai-niai toleransi adalah Habib Ja'far. Nama lengkapnya adalah Husein Ja'far Al Hadar yang tampil ke publik dengan gaya dakwahnya yang khas.

Beliau adalah lulusan Magister Tafsir Qur'an di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Memulai karirnya menjadi penulis di berbagai media ternama. 

Kerap dipanggil Ustad Milenial atau Habib Industri karena cara berdakwahnya yang mencuri perhatian anak muda. Memanfaatkan kanal YouTube sebagai media meyampaikan nilai-nilai Islam dan toleransi.

Mendengarkan dakwah Habib Ja'far, tidak seperti sedang digurui atau diberi nasihat saklek yang wajib diikuti. Justru Habib Ja'far seperti teman ngobrol tentang apapun. Tidak hanya tentang konsep Islam, tetapi juga hal-hal dasar tentang kehidupan.

Sebelum mengikuti dakwah Habib Ja'far, penulis pernah kebingungan batas untuk memberikan sikap toleransi kepada umat yang berbeda agama seperti apa. Apakah hanya sekadar membiarkannya beribadah menurut kepercayaannya masing-masing? Atau bahkan saling merayakan hari raya agama satu sama lain?

Sampai akhirnya ada satu momentum yang membuat saya berpikir untuk membiarkan semua orang beribadah dengan caranya masing-masing. Entah prinsip dari mana. Yang pasti saat dulu, batasan toleransi saya hanya sekadar menghargai perbedaan agama yang ada. Tanpa ingin tahu satu sama lain.

Namun semuanya berubah ketika perlahan mengikuti dakwah Habib Ja'far. Meski hanya bermodal konten-konten di YouTube saja, ternyata Habib Ja'far memberikan batasan lain dalam toleransi. Membuat saya secara pribadi merasakan keindahan agama Islam lewat cara pandang dan perilaku yang dicerminkan oleh Habib Ja'far.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline