Lihat ke Halaman Asli

Siska Fajarrany

TERVERIFIKASI

Lecturer, Writer

Mycoplasma Pneumonia Terdeteksi di Jakarta, Kenali Gejala dan Pencegahannya

Diperbarui: 8 Desember 2023   22:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Mycoplasma Pneumonia di dalam tubuh manusia. (Sumber: Shutterstock/Kateryna Kon via kompas.com) 

Sehat menjadi kebutuhan semua orang. Badan yang bugar, fisik yang kuat, dan pikiran yang prima tentu selalu disemogakan setiap hari dalam doa.

Mendapatkan kesehatan bukan hanya jaminan negara untuk rakyatnya. Tetapi menjadi tanggung jawab sendiri untuk lebih konsentrasi pada kesehatan diri, bahkan orang-orang di sekitar. Memastikan orang tua, sanak saudara, pasangan, dan anak-anak berada dalam lingkungan yang bersih dah sehat.

Masih terekam jelas dalam ingatan ketika pandemi Covid-19 menjadi hantu-hantu yang mengintai seluruh negeri. Hampir setiap hari, berita duka silih berganti disampaikan lewat speaker masjid terdekat. Sedih rasanya mengingat itu semua. Apalagi jika ada kerabat yang harus menyerah melawan virus corona ini.

Sama halnya dengan Covid-19 yang bermula dari China, kini sedang ramai pula penyakit yang terdeteksi di China. Mycoplasma Pneumonia hampir sebagian besar menyerang anak-anak. Masa tumbuh dan berkembang anak malah direnggut dengan adanya penyakit ini.

Tidak hanya di China, beberapa negara di Eropa juga mendeteksi adanya Mycoplasma Pneumonia. Seperti di Belanda yang menyerang anak-anak berusia 5 sampai 14 tahun.

Lonjakan infeksi saluran pernapasan tersebut menimbulkan kekhawatiran terkait adanya patogen baru yang kemungkinan menjadi alasan peningkatan kasus tersebut.

Kabar buruknya, di Indonesia pun sudah terdeteksi kasus yang serupa. Hari ini (07 Desember 2023), Kementerian Kesehatan RI melaporkan ada 6 kasus Mycoplasma Pneumonia di Jakarta. Sama seperti di China, bakteri ini menyerang anak-anak berusia 3 sampai 12 tahun.

Meski terdengar menyeramkan, sebenarnya bukanlah hal yang baru. Bakteri Mycoplasma Pneumonia sudah pernah terjadi bahkan bisa dibilang sering terjadi. Sehingga bentuk penyakit dan cara pengobatannya pun sudah diketahui.

Lain halnya saat terjadi pandemi Covid-19. Di mana corona adalah patogen baru yang belum diketahui bentuk penyakit dan cara pengobatannya.

Mycoplasma pneumonia ini sebenarnya mirip dengan infeksi saluran pernapasan (ISPA) lainnya. Meski sudah ada pengobatannya, bukan berarti kita abai dan lalai dalam menghadapi Mycoplasma pneumonia. Minimalnya kita mengenal penyakit ini sehingga tahu gejala dan penanganannya. Kita juga harus tetap waspada terutama dalam memperhatikan kesehatan anak-anak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline