Lihat ke Halaman Asli

Siska Fajarrany

TERVERIFIKASI

Lecturer, Writer

Puisi: Meramu Aksara

Diperbarui: 23 November 2023   08:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perjalanan Tasik-Yogyakarta (Sumber: Yusya, Dokumentasi Pribadi)

Kamu pernah berkata, bahwa kamu akan berhenti menulis sebab ia enggan untuk membaca tulisanmu.

Mungkin terdengarnya konyol.
Bahkan terlalu rumit untuk dianalogikan.

Terkadang, manusia lupa untuk bersyukur.
Terlalu asyik terpaku mengerjar langit,
sampai lupa untuk melirik yang sedang memberi pundak untuk mendaki langit.

Kamu menulis untuknya, dan aku menulis tentangmu.

Ada yang harus kamu perhatikan.
Kita begitu berbda dalam merangkai aksara.

Aku memang menulis tentangmu,
tapi bukan berarti kamu wajib untuk membacanya.

Kau berhak menngabaikan,
bahkan mungkin menganggap aksaraku tak hidup. 

Aku tak pernah memaksamu untuk memberi nyawa,
agar seolah-olah aksaraku menari-menari dalam kehidupan kita.

Aku mempersilahkan dengan suka rela,
bagi siapapun yang ingin mengkonsumsi aksaraku.

Karena dunia ini perlu tahu bagaimana kamu dalam sudut pandangku.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline