Lihat ke Halaman Asli

Siska Fajarrany

TERVERIFIKASI

Lecturer, Writer

Review Film Dear David: Tuai Pro Kontra, Begini Penjelasan Film Dear David

Diperbarui: 17 Februari 2023   01:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar: Netflix

Sejak bocoran Film Dear David tayang pada akun instagram Netflix, film ini sudah mendapatkan antusias dari banyak orang. Film ini berhasil menyita perhatian pecinta film anak bangsa dengan tema yang cukup menjanjikan. Tema yang diambil masih terdengar asing sehingga membuat siapapun yang melihatnya dibuat penasaran.

9 Februari 2023 yang lalu menjadi hari pertama penayangan film Dear David di Netflix. Sampai saat ini, film Dear David masih berada di puncak teratas sebagai film yang digandrungi dalam platform tersebut. Tak hanya ramai di Netflix, film Dear David ternyata menjadi bahan pembicaraan warganet. Baik itu di sosial media Instagram ataupun Twitter. 

Berbagai penonton dengan latar belakang yang berbeda memberikan sudut pandang mereka mengenai film ini. Seolah semuanya menjadi ahlinya dalam dunia film. Banyak warganet di Twitter yang mengaku kecewa dengan film Dear David. Ada yang menuturkan endingnya yang tidak masuk akal, respons dari tokoh David yang aneh terhadap masalah yang dia hadapi, ada pula yang menyebutkan bahwa film ini tidak memberi pesan baik. Pro kontra akan selalu ada. Tak dapat dihindari. Semua tergantung pada selera. Jika tidak suka pada film ini, itu berarti kamu bukan target pasar dari film ini. Layaknya menyantap kopi, ada yang memang pecinta kopi pahit, ada juga yang tidak menyukai kopi pahit.

Well, terlepas dari itu semua, saya akan mengulas film Dear David dari sudut pandang saya.

SINOPSIS

Berkisah tentang Laras yang diperankan oleh Shenina Cinnamon, seorang siswi SMA Cahaya yang pintar sekaligus peraih beasiswa di sekolahnya. Tak hanya pintar secara akademik, Laras juga merupakan Ketua OSIS di sekolahnya. Ia juga digambarkan sebagai jemaah yang taat beribadah ke Gereja bersama sang Ibu.

Citranya yang baik tiba-tiba harus tercoreng karena ada yang menyebarkan blog fantasinya. Dalam blog tersebut, Laras menuliskan fantasinya tentang David yang diperankan ole Emir Mahira. Laras menyimpan hati pada temannya itu, namun sebagai perempuan dia tidak mampu mengungkapkan isi hatinya. Melalui tulisannyalah Laras bisa mengekspresikan perasaannya mengenai David. Usai tulisannya tersebar, alternate universe (AU) yang ia tulis menjadi bahan perbincangan banyak orang. Bagaimana tidak, AU yang Laras tulis adalah cerita fantasi yang vulgar dan penuh gairah.

Sekolah mulai mencari siapa penulis cerita fantasi tersebut. Laras salah satu siswa yang dimintai keterangan oleh pihak sekolah. Naasnya, banyak orang dan termasuk kepala sekolah menuduh Dilla yang diperankan oleh Caitlin North Lewis sebagai si penulis. Hal itu dilatarbelakangi karena Dilla dicap sebagai siswi yang nakal. Terlihat dari postingan di akun instagramnya yang tampak senonoh dan dianggap oleh pihak sekolah sebagai pelanggaran pornografi.

Kerumitan konflik film ini tidak hanya untuk Laras dan Dilla, tetapi juga David sebagai objek dalam cerita fantasi Laras turut mendapatkan efeknya. David kerap diolok-olok oleh temannya, menjadi bahan fantasi siswi lainnya, bahkan mendapatkan pelecehan seksual dari teman club bolanya.

***

Sebelum melanjutkan tulisan ini, jika temen-temen belum menonton Film Dear David, lebih baik membaca artikel ini cukup sampa di sini saja. Review film ini mengandung unsur spoiler.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline