Pengobatan merupakan upaya untuk menyembuhkan penyakit. Umumnya pengobatan ini dilakukan oleh orang yang ahli dalam menanganinya, misalnya dokter atau dukun. Dokter dan dukun merupakan dua profesi yang sangat terkenal di masyarakat kita dimana mereka adalah pekerja sosial yang berusaha menyembuhkan seseorang namun menggunakan caranya sendiri (Doni Saputra, 2012).
Menurut WHO (Word Health Organization) atau World Health Organization (2010), pengobatan tradisional adalah bentuk pengetahuan, keterampilan dan praktik berdasarkan teori, kepercayaan dan pengalaman masyarakat mempunyai budaya tradisional yang berbeda. Jenis yang digunakan untuk menjaga kesehatan dan untuk mencegah, mendiagnosis, menyembuhkan, atau mengobati penyakit fisik atau mental. Pengobatan tradisional adalah setiap upaya pengobatan dan/atau perawatan yang menggunakan metode di luar ilmu kedokteran dan/atau ilmu keperawatan. Pengobatan tradisional dipraktikkan sebagai upaya meningkatkan taraf kesehatan, mencegah penyakit, menyembuhkan penyakit yang didapat dan/atau memulihkan kesehatan, pengobatan tradisional adalah metode pengobatan pengobatan alternatif untuk pengobatan medis (Menteri Kesehatan Republik Indonesia, 2013). Pengobatan tradisional merupakan suatu sistem pengobatan berdasarkan pada pengalaman dan keterampilan turun-temurun (Handoko, 2008: xxxii).
Menurut ilmu kedokteran, patah tulang adalah terputusnya kontinuitas struktur tulang , biasanya disebabkan oleh kekerasan yang terjadi secara tiba-tiba. Frakturnya bisa lebih dari fraktur, eksisi atau penampakan sebagian tulang tipis di luar , biasanya fraktur lengkap dan fragmennya bergeser dari posisinya. Jika robek atau tersambung dengan patah tulang, maka kita berbicara tentang patah tulang terbuka yang mempunyai kecenderungan terinfeksi.
Patah tulang atau fraktur ada beberapa macam, yaitu :
- Patah tulang tertutup yaitu , patah tulang tidak terlihat dari luar.
- Patah tulang terbuka, artinya patahnya tulang terlihat dari luar karena tulangnya menembus kulit yang robek. Fraktur seperti ini rentan terhadap infeksi.
- Fraktur kompresi, akibat gaya yang menggerakkan suatu tulang relatif terhadap tulang lain, atau akibat gaya yang menekan panjang tulang. Kondisi ini biasanya terjadi pada wanita lanjut usia yang tulang belakangnya menjadi rapuh akibat osteoporosis.
- Patah tulang karena tergilas, terjadi karena adanya gaya yang sangat kuat sehingga menyebabkan retak dan mengakibatkan patah. Jika ada masalah pada aliran darah ke tulang yang terkena, penyembuhan akan sangat lambat.
- Fraktur avulsi, yaitu disebabkan oleh kontraksi otot yang kuat sehingga menarik pada tulang tempat melekatnya tendon otot tersebut, ini paling sering terjadi pada kaki dan tumit.
- Fraktur patologis, yaitu jika tumor/kanker sudah berkembang di tulang dan menyebabkan tulang menjadi rapuh
Etimologi penyakit adalah suatu cara untuk mengkaji penyebab penyakit serta hubungan sebab akibat yang ditimbulkan oleh penyakit dalam masyarakat tradisional. Cara pandang orang terhadap penyakit terbagi menjadi dua sistem, yaitu sistem individualis dan sistem naturalistik. Sistem individualistis memandang penyakit sebagai gangguan makhluk gaib (hantu atau roh jahat ) dan adanya manusia yang cemburu dengan sengaja mengganggu kehidupan seseorang. Sistem yang lebih alami memandang penyakit disebabkan oleh ketidakseimbangan cairan dalam tubuh manusia. Faktor emosi yang membuat orang sakit adalah cemburu, sedih, malu, dan ketakutan. Keempat faktor tersebut dapat digolongkan ke dalam sistem individu atau alami, namun harus disesuaikan dengan kondisi penyebab penyakit. Sedangkan, komponen yang terpenting dalam sistem naturalistik yaitu cairan tubuh yang seimbang, sehingga untuk memulihkan kesehatan diperlukan upaya untuk mencukupi kebutuhan cairan yang kurang di dalam tubuh dengan melakukan pengobatan.
Koentjaraningrat (1984) telah menegaskan bahwa dukun dapat mengobati atau menyembuhkan penyakit sering kali menggunakan pengetahuan magisnya dan mendeteksi penyakit berdasarkan teorinya. Menurut Endaswara (2004), dukun pada masyarakat adat dapat digolongkan menjadi 4 jenis, yaitu :
- Dukun Produktif yaitu dukun yang berilmu putih, mencari untung tetapi beritikad baik,
- Penyihir pelindung (protektif), merupakan penyihir yang memiliki ilmu pamutren yang berfungsi mencegah hal-hal yang membahayakan keselamatan manusia,
- Penyihir penghancur (deskruktif), merupakan penyihir yang membahayakan orang lain,
- Dukun peramal dan petangan , merupakan seorang dukun dengan kecerdasan yang mampu meramal orang lainnya.
Bagi masyarakat Indonesia pada umumnya, pengobatan penyakit tulang secara tradisional bukanlah fenomena baru melainkan sudah mengakar secara turun temurun. Oleh karena itu , jika seseorang mengalami patah tulang atau kelainan tulang maka ia akan berobat secara tradisional. Selain dari tersebut, banyak alasan untuk berobat secara tradisional untuk patah tulang atau kelainan tulang , yaitu :
- Lokasi terapi dekat tempat tinggal pasien , dan mudah diakses transportasi ;
- memiliki harga lebih rendah;
- Obat-obatan selalu alami;
- Dorongan dari sanak saudara dan orang tua.
Dalam pengobatan patah tulang tiap-tiap daerah memiliki teknik atau metode berbeda, misalnya seperti:
- Patah Tulang Parah
Pada pasien patah tulang terbuka, langkah awal proses pengobatannya yaitu diurut dan diberi obat minum yang disebut boro dan obat tempel. Selama proses penyembuhan pasien diharuskan datang lagi. Satu minggu sekali selama 2-3 bulan bagi pasien yang mengalami patah tulang yang parah secara umum membutuhkan waktu sekitar 3 bulan.
- Patah Tulang tidak Terlalu Parah
Pada pasien patah tulang tertutup, langkah awal proses pengobatannya yaitu diurut dan diberi obat tampal selama proses penyembuhan pasien diharuskan datang lagi untuk pasien patah tulang yang tidak terlalu parah, disarankan datang lagi 1minggu sekali selama 1 bulan bagi pasien yang mengalami patah tulang tidak terlalu parah secara umum membutuhkan waktu sekitar 1 bulan.
- Obat yang Digunakan dan Cara Meracik
Dalam pengobatan tradisional patah tulang menggunakan obat-obat yang berasal dari tumbuh[1]tumbuhan khusus untuk menyembuhkan permasalahan pada tulang. Terdapat 2 jenis obat yang digunakan oleh pengobat yaitu obat tampaldan obat minum. Tumbuhan yang dipakai dalam pengobatan ini yaitu daun turi, daun tulang dan kunyit dan obat minum (Boro) yang masing-masing dari obat itu mempunyai peran tersendiri dalam menyembuhkan patah tulang.
- Pantangan dalam Proses Penyembuhan
Biasanya pasien mendapatkan wejangan untuk tidak makan daging ayam karena dapat menimbulkan bau busuk pada luka, dan dilarang mengkonsumsi alcohol karena bisa mempengaruhi tulang dan saraf.
Pada pengobatan tradisional biaya yang diberikan hanya seikhlasnya dari pasien. Pengobat juga tidak memasang tarif dikarenakan jika pengobat menerima imbalan berupa uang katanya itu bisa mempengaruhi kemanjuran dari obat tersebut.