Lihat ke Halaman Asli

SISKA ARTATI

TERVERIFIKASI

Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Suara Hujan, Membeku Kenangan

Diperbarui: 20 Januari 2025   04:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi gambar pemandangan hujan dari balik jendela bertirai (sumber gambar: Meta AI)

Aroma petrikor yang menguar sejak semalam
Membuka kenangan yang pernah menyematkan muram
Ditambah suasana dingin yang menusuk tulang
Menarilah memori itu berulang-ulang

Hujan mengguyur takpeduli pada debat hati
Yang sedang berbantah antara menyalahkan dan membela diri
Yang ada hanya menyelipkan dingin ke pori-pori
Menusuk hingga ke tulang raga seakan aliran darah pun turut mati

Ngilu
Sendu
Pilu

Kenangan itu membeku
Hingga pagi terasa kelu
Berharap kisah tentangmu segera berlalu
Berlalu bersama hilangnya awan kelabu

Kota Tepian Mahakam, Senin, 20 Janruari 2025, 05.29 WITA

***

Puisi ke-2 2025

Artikel 4 - 2025

#Tulisanke-599
#PuisiSiskaArtati
#SuaraHujanMembekuKenangan
#Petrikor
#NulisdiKompasiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline