Lihat ke Halaman Asli

SISKA ARTATI

TERVERIFIKASI

Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Sajian Kue Lebaran dari Masa ke Masa

Diperbarui: 26 April 2023   08:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Iluatrasi gambar: https://www.orami.co.id/

Suasana lebaran masih terasa melekat di awal hari bulan syawal, utamanya di hari pertama hingga hari ke tujuh. Di antara kita barangkali tengah menjalankan puasa sunnah syawal selama tujuh hari untuk menambah amal ibadah.

Sejak hari kedua syawal, saya dan keluarga silaturahim berkunjung ke beberapa tetangga yang tidak mudik dan membuka rumah untuk menerima tamu-tamunya. Hal biasa yang kami lakukan di sepanjang ramadan sejak menetap di komplek perumahan.

Sejak menikah, saya sendiri jarang melakukan mudik di saat lebaran. Keluarga kami pulang ke Pulau Jawa jika ada acara keluarga besar, sehingga seluruh sanak kerabat akan berkumpul bersama.

Nah, setiap berkunjung dari rumah ke rumah tetangga, sudah dipastikan terhidang kue-kue kering ataupun basah untuk kudapan lebaran. Begitu juga hidangn makanan berat, seperti ketupat lengkap dengan opor ayam, lontong sayur dengan lauk telur balado atau daging rendang dan sambal goreng hati. Ada pula tekwan atau mpek-mpek, bakso, hidangan khas keluarga masing-masing.

Behitupun saat kami berkunjung ke keluarga sepupu dari suami. Mereka menyediakan ketupat lauk rawon daging, lengkap dengan telur asin, kerupuk, emping dan pernak pernik hidangan berat lainnya.

Baca juga: Kenangan Masa Kecil Bersam Ibu Membuat dan Menyiapkan Takjil

***

Bolu Gulung selai nanas (sumber: https://www.resepspesial.id/2020/04/bolu-gulung-selai-nanas-lezat-alami.html?m=1

Semasa saya masih tinggal di lingkungan pabrik gula bersama Ayah dan Ibu di rumah dinas maupun di rumah kami pribadi setelah ayah berpulang (era tahun 1970-an hingga jelang akhir tahun 2000-an), keluarga kami selalu membuat kue lebaran sendiri. Kami jarang membeli kue lebaran di toko. Meski kadang mendapat hadiah satu atau dua toples dari sahabat-sahabat Ibu.

Ibu dan kakak saling membantu menyiapkan segala kue-kue lebaran. Sudah pasti ada kastengel dan nastar. Dua kue kering utama yang selalu tersaji di setiap lebaran. Bergantian saya dan kakak mengolah adonannya dengan mixer. Ibu yang membuat bentukan kastengel dan nastar, serta telaten memanggang dan menunggu hasil akhirnya.

Jika saya kecapean memegang mixer, kakak yang mengambil alih. Saya membantu yang ringan saja, aeperti memoles kuning tekur di atas adonan kastengel dan nastar sebelum dipanggang. Maka saya pun mengolesnya bepuluh-puluh loyang. Tetap capek jua ya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline