Lihat ke Halaman Asli

SISKA ARTATI

TERVERIFIKASI

Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Kenangan Masa Kecil bersama Ibu Membuat dan Menyiapkan Takjil

Diperbarui: 2 April 2023   14:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi gambar: https://ameera.republika.co.id/

Turut memeriahkan tema Samber THR Kompasiana tentang Ramadan di masa kecil, saya ingin berbagi cerita masa kanak sekira sebelum usia belasan tahun.

Waktu itu keluarga kami tinggal di desa sekitar wilayah pabrik gula di sebuah kabupaten di Jawa Tengah. Ayah sudah meninggal, lalu kami membeli tanah dan membangun rumah di sana, sehubungan kami harus segera keluar dan pindah dari rumah dinas.

Kehidupan selanjutnya saya jalani bersama Ibu dan kakak-kakak. Karena jarak usia saya dengan kakak terpaut jauh, masa usia sekolah dasar lebih intens saya jalani bersama Ibu dan kakak perempuan persis di atas saya. Kakak yang lain sudah berkeluarga, tinggal di luar kota, dan ada yang menjalani masa kuliah di ibukota provinsi.

***

Saat jelang ramadan, biasa beredar jadwal pembagian sumbangan takjil di lingkungan Rukun Tetangga (RT) masing-masing. Dengan demikian, jauh-jauh hari telah ditentukan tugas siapa saja yang akan menyiapkan takjil untuk musala dan Operation Room di Pabrik Gula.

Musala pabrik tidak terlalu luas, hanya cukup memuat jamaah laki-laki. Untuk jamaah perempuan, pabrik gula menyediakan operation room, yaitu sebutan untuk ruangan serbaguna di sayap kiri Rumah Dinas Administratur Pabrik Gula yang sama luasnya dengan musala. 

Ruangan tersebut sangat multifungsi bagi kegiatan warga Pabrik Gula, khususnya ibu-ibu dan anak-anak, seperti kursus kecantikan, latihan drama, menari dan menyanyi, demo masak, dan lainnya.

Saat ramadan, ruangan dibersihkan dan ditata untuk salat tarawih jamaah wanita. Ibu kerap ditunjuk menjadi imam salat apabila Pak Kiai atau Ustadz berhalangan hadir memimpin salat tarawih.

Nah, karena jadwal sumbangan takjil telah ditetapkan, ibu selalu bersiap membuat dan menyajikan takjil sesuai jadwal keluarga kami. Pun bersiap menerima pesanan takjil dari kepala keluarga lain di lingkungan kami. 

Ya, beberapa di antara para Ibu/Istri pegawai Pabrik Gula kerap memesan kue bikinan Ibu ketika tiba giliran mereka menyediakan takjil. Sejak Ayah berdinas di sana, Ibu kerap menerima pesanan kue atau masakan dalam menyambut tamu-tamu dinas Adminiatraur dan jajarannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline