Lihat ke Halaman Asli

SISKA ARTATI

TERVERIFIKASI

Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Bukan Jam 5 Pagi, Inilah Pengalaman Masuk Sekolah Lebih Awal Dari Biasanya

Diperbarui: 3 Maret 2023   08:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi gambar: https://bandungkita.id

Suatu masa pada episode kehidupan bersekolah putri saya, pernah mengalami masuk sekolah lebih pagi dari jadwal jam yang diberlakukan

Umumnya di sekolah dasar putri saya saat itu, jam masuk sekolah adalah pukul.07.15 wita. Bagi siswa kelas 1 dan 2 berakhir pukul 14.15 wita, sedangkan kelas 3, 4, 5, dan 6 pulang pada pukul 16.00 wita.

Sependek ingatan saya, saat NakDis berada di kelas 4, sekolah mengadakan program Pesantren Qur'an di luar jam pelajaran yang diselenggarakan rutin dua kali dalam sepekan, dan mengambil jadwal pada pukul 05.45 s.d 07.00.

Program ini diikuti oleh siswa kelas 4 dan 5, minimal sudah berada di tingkat buku 4 metode Qiroati, berminat mendaftar dan mendapatkan izin atau dukungan dari orang tua serta syarat dan ketentuan berlaku lainnya.

Singkat cerita, ada sekitar lebih kurang 50-an siswa, baik putra maupun putri, termasuk putri saya yang lulus memenuhi persyaratan.

Tujuan adanya program pesantren Quran ini, salah satunya adalah mendorong dan meningkatkan kualitas hafalan surah-surah di luar dari jadwal rutin pelajaran tahfidz Quran di kelas.

***

Kami sebagai orang tua pun berkomitmen untuk menyediakan kebutuhan anak sebelum berangat sekolah pada jadwal program pesantren Qur'an rersebut.

Salah satunya tentu persiapan sarapan pagi lebih awal atau menyiapkan bekal makanan untuk di bawa ke sekolah yang sekiranya -- pada waktu yang bersangkutan putri kami keburu harus tiba di sekolah sebelum progran dimulai.

Beruntungnya, putri kami terbiasa bangun pagi sebelum subuh. Hal ini terjadi saat usianya masih balita hingga sebelum mendapat menstruasi. Ia selalu merengek ikut ayahnya sholat subuh di masjid. Jadi, supaya tidak tertinggal ayahnya, ia terbangun saat mendengar suara-suara berbenah di rumah sebelum adzan subuh berkumandang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline