Lihat ke Halaman Asli

SISKA ARTATI

TERVERIFIKASI

Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Bahagia Itu Kita yang Ciptakan

Diperbarui: 12 Februari 2023   11:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi gambar: https://id.depositphotos.com

Terinspirasi dari artikel yang diunggah oleh Mbak Hennie Triana Oberst pagi ini, saya pun turut tergugah untuk menulis tentang kasih sayang keluarga.

Beliau menyampaikan dalam artikelnya bahwa memupuk cinta amatlah diperlukan, meski dengan melakukan hal sederhana bersama pasangan untuk merawat rasa itu tetap ada dalam sanubari masing-masing.

Bersyukur bahwa saya sendiri mendapatkan pasangan yang begitu sabar dan penuh kasih merawat keluarga dengan caranya. Juga anugerah seorang putri yang saat ini tengah meremaja dengan perilaku santun dan menggemaskan.

Selama lebih dari lima belas tahun usia pernikahan, hingga kini alhamdulillaah saya sebagai istri dan ibu, tidak mengalami kekerasan dalam rumah tangga. Sangat patut bersyukur kepada Allah Swt atas harmonisnya rumah tangga.

Saya akui, rumah tangga manapun, pasti ada riak, gelombang, badai bahkan selevel tsunami yang mewarnai terkembangnya layar bahtera. Masa dimana pasangan mendapatkan ujian, cobaan, musibah, masalah, dan bagaimana mengelolanya menjadi bagian kehidupan yang suka tak suka musti dinikmati dan dijalani dengan mengedepankan solusi sebagai fokus perhatian.

Tentu dengan senantiasa berikhtiar untuk menciptakan kebahagian rumah tangga dan berdoa kepada Allah Swt. agar keluarga kami dan keluarga lainnya berada dalam lingkup rasa sakinah, mawaddah, warahmah. Itulah idaman para insan.

Bukankah demikian doa-doa yang teepanjatkan saat kita memulai berumah tangga di hadapan Tuhan?

***

Sedih, miris dan simpati, apabila saya mendengar atau membaca kisah tentang kekerasan dalam rumah tangga. Baik nyata yang dialami kawan atau sahabat maupun pemberitaan melalui media.

Tak pelak hal itu membuat saya termenung, mengapa pasangan yang mengikat janji suci malah menodai dengan melakukan hal yang menyakiti.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline