Bang, bukan bermaksud merendahkan, benar kan Abahmu Tukang Becak?
Iya, kok Ayang tahu?
Pantesan, Abang berniat mengayuh roda rumah tangga kita.
Ayang, Abang juga tahu kok kalau Emakmu jago masak.
Ih, Abang tahu darimana?
Tahu dari bumbu-bumbu cinta yang ayang tebarkan dalam hubungan kita.
Abang bisa saja!
Ayang juga.
Eh, Bang, biasanya usai mengayuh becak, Abah bebersih badan, istirahat sebentar, terus lanjut mengaji, kan?
Wah, luar biasa! Ayang tahu aktivitas Abahku?
Iya, lah, Bang! Karena mata Abang menyiratkan untuk meminangku dengan Basmallaah.
Ayang, Abang jadi pengen cubit pipimu, deh!
Jangan, ah! Sakit itu, Bang!
Burung nuri terbang tinggi
Selintas melayang ke sana ke mari
Bolehkah Abang sedikit mencuri
Sekilas mencium sayang di pipi
Selintas melayang ke sana ke mari
Istirahat dahulu di dahan meranti
Sekilas mencium sayang di pipi
Tapi tahan dulu, Bang, tunggu hingga sah hubungan ini.
Laju-laju perahu laju
Layar terkembang arungi samudera
Kalau begitu segera kita melaju
Melamar ayang, lalu sah jalani mesra bahtera
Sampan melaju menuju seberang
Antarkan tetamu bermaksud pulang
Lakukan segera uji nyalimu, Bang
Sampaikan pinanganmu pada orang tua Ayang.
Hari ini kudapan berlimpah
Menikmati soto sedap berkuah
Mari kita ciptakan buku sejarah
Berisi foto Abang dan Ayang bertajuk Buku Nikah
Kota Tepian Mahakam, Sabtu, 11 Februari 2023, pukul 10.27 WITA
***
Artikel 17 - 2023
#Tulisanke-461
#ArtikelLove
#PantunGombal
#NulisdiKompasiana