Yang, boleh kah aku memetik senyummu?
Untuk kuselipkan di daun telingaku
Agar saat kau bilang 'I love you'
Desah syahdu itu makin menggetarkan sukmaku.
Yang, boleh kah aku mengeja kerling matamu?
Untuk menerjemahkan bujuk rayumu
Agar saat kau bilang 'aku kangen kamu'
Lirik manja itu terus berbinar dan berpendar dalam aliran darahku.
Yang, boleh kah aku merenda lagak lagumu?
Untuk menggoreskan kisah pada diary mesra
Agar saat kau ceritakan cinta pertama
Pena asmaramu takkan habis melukiskan suasana hati kala jatuh cinta padaku.
Boleh ya, Yang?
Kapanpun, dimanapun,
Kisah itu terukir abadi dalam bentang memori hidupmu.
Jangan biarkan ia meranggas di kemarau rindumu
Jangan biarkan ia menggigil di beku lakuna
Tetaplah ia menghangat di setiap degup dan nafas
Kota Tepian Mahakam, jelang senja, 17.30 Wita, di 26 September 2022
***
Artikel 113 - 2022
#Tulisanke-413
#PuisiSiskaArtati
#YangBolehkah
#NulisdiKompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H