Lihat ke Halaman Asli

SISKA ARTATI

TERVERIFIKASI

Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Sepatu Sang Juara

Diperbarui: 9 Agustus 2022   10:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi gambar: https://shopee.co.id/ikspi_masahiro_clooth

Suatu masa saat saya usia sekolah dasar, guru olahraga menyiapkan tim guna mewakili sekolah dalam rangka mengikuti Lomba Senam Pagi Indonesia. Anak-anak kelas 3, 4 dan 5 bersiap untuk mengikuti seleksi. Pak Guru akan mengambil beberapa siswa dari kelas tesebut sebagai anggota inti dan cadangan.

Teman-teman menyambut dengan antusias. Mereka berharap bakal terpilih menjadi anggota tim, termasuk saya. Pada setiap kesempatan pelajaran olahraga atau senam bersama guru dan siswa, semua bersemangat melakukan gerakan dengan mantap. Berharap, performa masing-masing anak mendapatkan perhatian dari Pak Guru agar beliau memilih kami.

Akhirnya Pak Guru mengumumkan hasil seleksi. Terpilihlah satu ketua tim dari kelas 5, sembilan anggota inti dan lima anggota cadangan, campuran dari anak-anak kelas 3 dan 4. Betapa senang rasa hati, saya masuk dalam tim inti.

"Kita akan berlatih tiga kali dalam sepekan mulai dari sekarang. Jelang lomba dilaksanakan, latihan kita tingkatkan setiap hari. Baik tim inti maupun cadangan, tetap berlatih serius, ya!" Pak Tarmudi tersenyum memberikan semangat kepada kami yang berdiri rapi di halaman sekolah.

"Nanti siang kita mulai latihan, silakan masuk kelas masing-masing." Kami pun bubar jalan dan bersorak riang, membawa semangat itu selama pelajaran berlangsung.


***

Hari demi hari, pekan demi pekan, kami melakukan latihan senam dengan antusias. Tak hanya Pak Tarmudi selaku guru olahraga saja yang mendampingi proses ini, ada Pak Soemardi selaku Guru  IPS dan sekaligus pembina Pramuka juga turut membantu mengawasi dan menyemangati kami.

Pak Tarmudi mengajarkan gerakan senam dengan ritme ketukan irama yang pas. Beliau memberikan bimbingan bagaimana tangan mengayun lentur, kaki berdiri kokoh, tubuh tegap melakukan gerakan. Pak Soemardi membimbing gerakan kepala agar tidak kaku, pandangan lurus ke depan, tengadah, samping kiri dan kanan dengan gerakan yang mantap. Pasang wajah senyum dan ekspresi gembira. Sebuah kolaborasi binaan dari dua guru yang saya kagumi.

Mereka berdua dengan sabar membimbing peserta tim ditiap gerakan senam agar penampilan kami sempurna dan prima kelak di hadapan juri. Bahkan formasi tim saat masuk dan keluar lapangan, berikut salam kepada juri, beliau berdua menciptakan gerakan kreatif dan penuh semangat.

"Anak-anak, berbahagia dan berbanggalah bahwa kalian dipercaya untuk mewakili sekolah untuk mengikuti lomba ini. Jangan kecil hati bagi yang mendapat posisi cadangan. Kalian tetaplah tim yang dibutuhkan oleh kita semua di saat keadaan darurat saat teman kita tidak dalam kondisi fit di hari lomba. Tim inti tak perlu bersombong diri karena menjadi ujung tombak kelompok. Karena tanpa tim cadangan, kita tak akan solid seperti ini." Pak Tarmudi mengedarkan pandangannya kepada kami.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline