Lihat ke Halaman Asli

SISKA ARTATI

TERVERIFIKASI

Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Rindu Bergaduh di Cawan Kesepian

Diperbarui: 10 Juli 2022   17:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ikustrasi gambar: pexels.com

Kutuang rindu ke dalam cangkir bermotif bunga
Kusesap perlahan penuh kehangatan
Sembari menatap lukisan senja di langit kota
Beradu dengan cahaya hiruk pikuk jalanan

Hatiku tak segemuruh klakson dan deru mesin di bawah sana
Meski rinduku bergaduh di dalam cawan kesepian
Berharap bayangmu membuncah di kelopak mata
Lalu mewujud dengan sentuhan nyata membelai raga, akan kah?

Kueja makna yang berkelindan di ujung mata
Terlihat isyarat kegundahan
Jangan pernah bertanya tentang kita
Rindu telah menjawab sebelum berkelebat aroma dendam

Hatimu adalah suara paling gemuruh di dada
Tak pernah berhenti menyeruak igauan
Jangankan bayangan, jiwaku telah bersemayam disana
Bahkan saat matamu rapat terpejam

***

Puisi Kolaborasi Siska Artati dan Ali Musri Syam

Artikel 76 -2022

#Tulisanke-376
#PuisiKolaborasi
#Rindu
#Kesepian
#NulisdiKompasiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline