Senin jelang sore kemarin, saya bersiap membuat kudapan ringan untuk suami berbuka puasa sunnah.
Biasanya, kami membeli panganan ringan untuk nge-teh atau ngopi. Namun, saya niatkan membuat sendiri cemilan berbuka puasa.
Beberapa hari sebelumnya sudah bikin tempe mendoan. Mumpung di kulkas masih ada persediaan tahu, maka saya berbelanja wortel dan kecambah melalui paklek sayur keliling.
***
Tahu Kuning (sumber gambar: https://food.detik.com)
Sabtu lalu, suami menemani saya berbelanja ke pasar. Alhamdulillaah, di kios tahu langganan kami, ada menjual tahu kuning yang jarang saya dapatkan di pasar tersebut.
Biasanya, penjual menyediakan dagangan tahu putih atau tahu susu. Juga tahu putih berbumbu. Kalaupun ada tahu kuning berbumbu, itu pun tahu putih biasa yang diberi pewarna kuning alami dari kunyit, bertekstur lembut dan mudah hancur.
Nah, kali ini saya mendapatkan tahu kuning takwa atau tahu kuning kediri. Disebut demikian, karena sentra pembuatan tahu seperti ini banyak di produksi di Kediri, Jawa Timur. Sehingga saya pun menyebutnya Tahu Kediri.
Seperti dilnasir oleh Wikipedia, Tahu Kuning atau dikenal dengan sebutan Tahu Takwa adalah tahu yang berwarna kuning, yang disebabkan karena air rendaman tahu diberi kunyit atau pewarna sintesis. Tahu kuning merupakan makanan khas Kota Kediri, karena sentra (pusat) pembuatannya banyak dijumpai di Kediri.
Tahu kuning memiliki bentuk kotak persegi empat dan agak pipih. Tahu ini juga memiliki kepadatan yang lebih baik dibandingkan tahu putih, sehingga ketika dipotong tahu tidak mudah hancur.
Selain itu, tahu kuning memiliki tekstur kenyal, berpori halus, dan lembut. Dari segi rasanya, tahu kuning memiliki rasa yang gurih tanpa rasa asam sama sekali. Jika digoreng, bagian luarnya akan berubah menjadi kering dan renyah, sedangkan bagian dalam tetap lembut dan kenyal.