Lihat ke Halaman Asli

SISKA ARTATI

TERVERIFIKASI

Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Kejujuran, Mata Uang yang Tetap Berlaku hingga Akhir Zaman

Diperbarui: 19 Desember 2021   11:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi seseorang harus jujur. (sumber: freepik.com/ benzoix via kompas.com)

Melihat ilustrasi di atas, semudah itu kah kita menolak pemberian yang menggiurkan? Adakah tergoda untuk menerima sesuatu yang bukan hak kita? 

Banyak hal terjadi berkaitan dengan suap menyuap, menaikkan harga yang tak sesuai dengan standart, hanya untuk memenuhi kepentingan pribadi atau kelompok. Uang masuk kantong sendiri. Ujung-ujungnya kasus korupsi mencuat di media massa.

Sejak dulu kala kita sering mendengar, kejujuran adalah mata uang yang berlaku di mana-mana. Tapi kebohongan, kecurangan, masih saja terjadi. Seorang penipu ulung saja tak mau dibohongi. Apakah kejujuran telah menghilang dari muka bumi?

Lantas, apakah korupsi harus menjadi penyakit kronis bagi negeri ini? 

***

Ilustrasi penerangan di desa (sumber gambar: https://www.bengkulupost.co/)

"Bu, ngapain Bapak tiap pagi nge-cek lampu dari rumah ke rumah?" Suatu ketika saya mengajukan pertanyaan ini saat masih usia sekolah dasar. Bapak berkendara dengan vespanya, mengamati lampu-lampu masih menyala atau tidak dari sudut-sudut rumah komplek pabrik gula.

Beliau menggunakan bel kendaraannya sebagai tanda pengingat jika ada yang belum mematikan. Untuk lampu jalanan, sudah diatur otomatis dari pabrik, padam dan menyala pada pukul tertentu

"Sudah tugas Bapakmu, agar semua disiplin mematikannya sesuai waktu. Biar listriknya hemat dan awet." Jawaban Ibu  belum lah saya mengerti.

Atau di kesempatan lain, "Bu, kok kita gak jualan es seperti tetangga yang lain? Kan kalau jualan, dapat duit." Ibu tersenyum. "Listrik yang dipake buat bikin es, bukan milik kita." Dan saya masih belum paham. Masih bocah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline