Lihat ke Halaman Asli

SISKA ARTATI

TERVERIFIKASI

Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Chiky, Momo, dan Belang: Kucing Kesayangan yang Selalu Terkenang

Diperbarui: 13 November 2021   15:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi kucing peliharaan di rumah. (SHUTTERSTOCK/SWITLANA SONYASHNA via kompas.com)

Sejak saya masih balita, keluarga kami memelihara seekor kucing tanpa di sengaja. Awalnya, ia adalah kucing tetangga yang gemar tidur di keranjang pakaian bersih. Saat itu kami tinggal di rumah dinas pabrik gula.

Bangunan tua peninggalan Belanda memang unik. Jika suasana panas, temboknya dingin. Jika suasana dingin, temboknya hangat. Nah, keranjang pakaian kami berada di sudut ruang khusus untuk setrika, baju-baju bersih berserta gantungan pakaian. Keranjang yang berhimpit di tembok, membuat Chiky - demikian kami memanggilnya- sering wara-wiri dan betah berlama-lama di sana.

Akhirnya, kami sediakan tempat khusus untuknya, berupa keranjang dari anyaman bambu dengan lembaran handuk bekas, untuk tempatnya berleha-leha saat bertandang ke rumah kami.

Tetangga merelakan kucingnya menjadi 'milik kami'. Saking seringnya Chiky berada di rumah kami ketimbang di rumah tuan sebenarnya. Bulunya yang lebat, berwarna coklat, memang menarik. Kakak perempuan tertua, sangat sayang padanya. 

Waktu berlalu hingga akhirnya saya kelas 4 sekolah dasar. Kami memiliki kenangan bersama Chiky saat berfoto dengannya di atas Vespa. Kakak saya nyletuk, "Katanya, kucing kalau di foto, bakal hilang, lho. Gak kembali lagi."

***

Kucing kesayangan (ilustrasi gambar: https://apahabar.com)

Mitos atau fakta, nyatanya Chiky tetap berada di rumah dinas yang kami tempati. Hingga suatu saat, tiba masa kami harus pindah ke rumah kami pribadi, sehubungan ayah saya meninggal di masa kedinasannya. Tentu saja kami tak lagi menempati rumah dinas.

Kami mengajak Chiky turut serta pindah ke rumah baru, namun rupanya ia menolak. Kucing coklat yang gemuk dan lincah itu, tetap berdiam di rumah dinas, meski kosong tak berpenghuni. 

Kadang, ketika kami kangen dan melewati rumah dinas tersebut, sesekali tampak dia merebahkan diri di teras belakang atau depan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline