Tertarik mengikuti topik pilihan dari admin Kompasiana tentang Usaha Rumahan, saya ingin berbagi kisah pengalaman tersebut.
Saya pun menyimak berbagai kisah sesama kompasianer yang menjalankan bisnis dari rumah. Menarik dan inspiratif pula cerita yang disampaikan.
Setuju dengan mereka, bahwa menjalankan kegiatan usaha itu menyenangkan dengan segala duka dan suka, jatuh dan bangun, tak ada kata putus harapan untuk terus berkarya dan bisa mengalirkan penghasilan.
Keluarga kecil saya pun melakukannya jauh sebelum masa pademi melanda negeri.
Mengajar Privat Bahasa Inggris dan Tahsin Quran
Sejak memutuskan mengundurkan dari lembaga pendidikan yang berbasis kecakapan dan keterampilan berbahasa Inggris, saya masih menjalankan aktivitas belajar dan mengajar tersebut bersama anak-anak dan remaja secara privat.
Sebelum terjadi pandemi, jadwal les yang tersusun cukup padat dari Senin hingga Sabtu. Saya datang ke sekolah jelang jam kepulangan anak-anak pada pukul 13.30 siang.
Menemani sekitar 8 siswa sampai pukul 15.30 sore, saat kakak-kakak mereka pulang sekolah dan dijemput orang tuanya.
Kegiatan les bahasa Inggris ini dilakukan dua kali dalam sepekan. Namun sejak diberlakukan kegiatan belajar dari rumah, maka kegiatan ini sempat berhenti beberapa pekan.
Saya menyesuaikan kembali jadwal anak-anak yang melakukan pembelajaran daring, sehingga mereka pun bisa tetap lanjut les privat dengan datang ke rumah saya. Hal ini dilakukan dengan protokol kesehatan dan terbatas pada jam belajar.