Pembaca Kompasiana yang kaya lahir dan batin, semangat pagi!
Kita semua mengenal Bank Rakyat Indonesia, ya. Bank Nasional satu ini memiliki cabang hingga pelosok daerah, menjangkau ke wilayah pegunungan dan pantai. Saya adalah nasabah bank ini sejak enam tahun terakhir ini, seingat saya nih.
Selain karena lokasi kantor cabang pembantu (KCP) bank ini dekat dengan perumahan tempat saya tinggal, hampir kerabat dan keluarga menjadi nasabah tersebut, memudahkan kami untuk saling berkirim dana apabila ada yang membutuhkan. Sehingga saya pun membuka rekening tabungan BRITAMA, dengan niatan untuk lalu lintas transaksi.
Bahkan saat berada di luar kota - seperti di wilayah kaki Gunung Slamet Kabupaten Slawi, Tegal, Jawa Tengah - saya terbantu dengan kehadiran KCP tersebut tanpa harus menuju ke kota kecamatan atau kabupaten. Saya pribadi sebagai nasabah merasakan kemudahan bertransaksi dengan bank yang memiliki slogan 'Melayani Dengan Setulus Hati'.
Sedangkan untuk tabungan dana atau simpanan, saya membuka rekening pada bank syariah yang dikelola oleh pemerintah daerah. Pilihan ini saya ambil untuk kenyamanan pada bagi hasil atas pengelolaan tabungan, bukan berbasis bunga bank.
Sekilas Sejarah BRI
Awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden atau "Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi Purwokerto", suatu lembaga keuangan yang melayani orang-orang berkebangsaan Indonesia (pribumi). Lembaga tersebut berdiri tanggal 16 Desember 1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran BRI. Selengkapnya, pembaca bisa menyimak di laman Wikipedia atau bri.co.id
BRI Mobile