Lihat ke Halaman Asli

SISKA ARTATI

TERVERIFIKASI

Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Gagal Target Khataman, Gantikan dengan Murajaah

Diperbarui: 26 April 2021   11:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi Al Quran. (sumber: unsplash.com/@under_afiq)

Di setiap bulan Ramadan, saya mencanangkan target ibadah harian yang ditingkatkan dibandingkan dengan bulan-bulan lain. 

Hal ini telah dilakukan melalui riyadhoh atau semacam 'latihan'  terlebih dahulu di bulan Rajab dan Sya'ban, agar ketika memasuki Ramadan, maka kita siap lahir dan batin dalam melaksanakan ibadah secara maksimal.

Contohnya dalam bertilawah (mengaji) Quran. 

Pada hari-hari biasa, alhamdulillaah, saya terbiasa menyelesaikan 1 atau 2 juz per hari. Tilawah saya lakukan kadang satu kali duduk, atau dalam beberapa kesempatan dalam sehari itu di sela kesibukan mengajar maupun menangani urusan rumah. 

Sejak mengikuti tilawah bersama melalui Komunitas One Day One Juz (ODOJ), kegiatan rutin tilawah takpernah lepas dari aktivitas harian, bahkan saya prioritaskan untuk kholas (selesai) terlebih dahulu.

Sebelum Ramadan tiba, target dicanangkan. Seperti tahun ini, saya pengen bisa delapam kali khatam (satu kali khatam adalah tilawah 30 juz), mengingat keberhasilan di tahun-tahun sebelumnya, bisa antara empat hingga enam kali khatam.

Semangat ini saya tanamkan, karena virus semangat pula dari sahabat-sahabat ODOJ yang berhasil memfokuskan dan memaksimalkan kegiatan tilawahnya, mengatur waktu sedemikian rupa agar khataman terlaksana dengan lancar.

Namun, demikianlah manusia. Kita merencanakan, Allah jua yang menentukan. 

Qadarullaah, di tiga hari awal ramadan, saya mengalami nyeri punggung dan pinggang yang luar biasa. Akibatnya, saya tidak mampu bertahan duduk lebih lama seperti biasanya. 

Alhasil, yang biasanya saya target satu hari bisa kholas enam atau delapan juz, hari-hari berikutnya hanya bisa saya lakukan satu atau dua juz.

Sedih, sudah pasti saya rasakan, karena target khatam yang dicanangkan bakal meleset. Prioritas utama dialihkan menjaga stamina tubuh agar bisa beribadah dengan maksimal, menguatkan kondisi raga agar kuat mendirikan sholat wajib maupun sunnah dengan kondisi nyeri akibat kurang perhatian pada posisi duduk dan durasi yang lama. 

(Ini karena aktivitas harian saya mengajar dengan duduk bersila dan tahan berjam-jam, eh, pas berdiri, sakit sekali ternyata. Curhat sedikit ya, pembaca).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline