Pembaca Kompasiana yang berbahagia,
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT, hari ini dalam keadaan sehat wal afiat, kita masih bersama-sama menjalani puasa ibadah di Bulan Ramadan hingga hari kedelapan, dan in syaa Allah malam ini memasuki hari kesembilan. Mudah-mudahan Allah berikan kita panjang umur sehingga berharap dapat terus membersamai bulan penuh berkah ini dengan sempurna hingga Idul firri nanti, mengisinya dengan ibadah yang benar dan maksimal, aamiin.
Pembaca sekalian, kali ini saya ingin berbagi tentang target utama ramadan, sebuah rangkuman tausiyah bersama Ustadz Fathuddin Ja'far, MA (Pembina Komunitas Tadabbur Quran -Kontaq) yang disampaikannya pada hari kedua bulan Ramadan di Masjid Darussalam, Kota Wisata Cibubur, Jawab Barat. Alhamdulillah, grup whatsapp Kontaq yang saya ikuti, berkenan berbagi video tausiyah tersebut kepada kami.
***
Pernahkah kita bertanya pada diri, Mengapa Allah ciptakan bulan ramadan?
Satu bulan penuh dengan berbagai macam kegiatan ibadah, siang dan malam, yang hampir tidak ada ibadah dalam Islam yang seperti demikian. Setiap harinya ummat islam shalat lima waktu dalam waktu sepuluh atau lima belas menit saat mendirikannya, sepanjang hari berpuasa dan malamnya menegakkan shalat malam (tarawih), dan ibadah lainnya seperti bersedekah, tilawah, menghadiri kajian, dan lain sebagainya.
Apabila kita telusuri ayat-ayat Alquran dan riwayat dari hadist-hadist Rasulullaah SAW tentang bulan Ramadan, minimal ada empat target besar yang telah Allah dan Rasulullah rancang bagi ummat-Nya yang beriman, yang seharusnya dicapai dalam bulan penuh kemenangan ini.
Makanya Ramadan diulang-ulang setiap tahun, meskipun merupakan puasa wajib. Berbeda dengan ibadah haji, yang kewajibannya hanya satu kali dilakukan bagi yang mampu. Jika masih mampu melakukannya, maka haji kedua dan seterusnya adalah sunnah baginya.
Nah, maksud adanya bulan Ramadan yang berulang-ulang setiap tahunnya, agar bagi yang belum maksimal melakukan ibadah di tahun lalu, ada harapan bisa melakukannya kembali tahun ini dan berikutnya, jika Allah sampaikan umur kita kepada ramadan.
Pembinaan ibadah di bulan Ramadan, memang strukturnya dilakukan selangkah demi selangkah, makanya kita bertemu ramadan berkali-kali, tergantung jatah umur yang Allah berikan kepada kita.
Apabila kita tahu tentang besarnya sesuatu, agungnya sesuatu, mulianya sesuatu, maka kita akan menargetnya untuk melalukan terhadap sesuatu itu juga besar dan penuh semangat. Jika targetnya kecil, maka usaha yang dilakukan juga kecil. Pun, sebaliknya.
Berdasarkan penelusuran ayat-ayat Alquran dan hadist, terdapat empat target utama yang sangat besar, yang Allah rancang dan Rasulullah ajarkan dan contohkan dalam melaksanakan ibadah di bulan ini. Jika lima target ini dilaksanakan dengan baik dan penuh keyakinan, in syaa Allah akan berubah gaya ramadan kita dari yang sebelumnya. Dengan harapan, kita menjadi manusia yang makin beriman dan bertaqwa, sukses di dunia dan akhirat.
Jangan sampai kita gagal meraih pahala dalam segala kebaikan-kebaikan di bulan ramadan, yang mana setan bun dibelenggu, pintu surga di buka, pintu neraka di tutup. Maka harus kita manfaatkan sebaiknya-baik bulan ini. Kalaulah sampai gagal, bagaimana dengan bulan-bukan di luar itu?
***