Pembaca setia Kompasiana,
Tiap orang bisa jadi mempunyai definisi yang berbeda tentang pagi. Ada yang bilang pukul 06.00 itu pagi, tapi sudah siang bagi sebagian yang lain. Ada yang menganggap bangun pukul 05.00 itu masih pagi, namun dianggap sudah siang bagi orang lain. Definisi saya tentang pagi adalah sebelum adzan subuh, nih. Apakah Anda juga demikian?
Memang tidak semua orang mempunyai kemampuan untuk bisa bangun pagi, atau bisa jadi kita bisa melakukannya, namun anak dan suami/istri kita dan anggota keluarga lain belum tentu bisa bersegera bangun pagi.
Jika kita bangun pagi sebelum adzan tubuh, In Syaa Allah kita punya keleluasaan waktu untuk tahajud, berdoa, berdzikir, merenung, bertafakur, mensyukuri nikmat Allah yang telah Dia berikan kepada kita, atau kegiatan ibadah positif lainnya. Sembari bermohon kepada Allah agar kita dimampukan melakukannya, sehingga ilmu kiat bangun pagi ini benar-benar bermanfaat untuk mendapatkan jiwa dan raga yang bugar, segar dan sehat.
Kenapa bangun pagi itu penting?
Karena waktu pagi adalah waktu yang penuh berkah. Rasulullaah SAW mendoakan ummatnya agar mendapatkan keberkahan di pagi hari. Jangan sampai, kitanya didoakan oleh Rasul, tapi kitanya sedang tidur.
Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah berkata, telah menceritakan kepada kami Husyaim dari Ya'la bin 'Atha dari Umarah bin Hadid dari Shakhr Al Ghamidi ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ya Allah, berkahilah umatku di waktu paginya." Shakhr Al Ghamidi berkata, "Beliau jika mengutus ekspedisi, atau pasukan beliau memberangkatkannya di pagi hari." Ia (perawi) berkata, "Shakhr Al Ghamidi adalah seorang pedagang, ia biasa mengirim barang dagangannya di pagi hari hingga beruntung dan melimpahlah hartanya." (Hadits Sunan Ibnu Majah No. 2227 - Kitab Perdagangan).
Pagi adalah waktu yang sangat produktif bagi kita melakukan aktivitas. Jika kita bangun kesiangan, maka akan kehilangan banyak waktu melakukan banyak hal. Apalagi kita kehilangan momen ketenangan, kenyamanan, kententraman ketika menikmati suasana pagi yang hening saat melakukan ibadah.
Pertama, kita harus punya niat yang disampaikan kepada diri kita sendiri, bahwa kita bertekad untuk bangun pagi. Bukan sekedar pengen, tapi berkomitmen kuat untuk melakukannya. Jadi, benar-benar menguatkan diri untuk bangun pagi.
"Wah, gimana caranya ya? Sedangkan saya masih butuh waktu tidur yang lebih banyak."
"Saya pengen sih bangun pagi, tapi kan.."