Percuma saja kita bicara,
Jika tak ada seia-sekata.
Pori-porimu bersuara beda,
dan peluhku tak senada seirama.
Aku tak mau dengar,
Kau masih ngoceh tak karuan.
Suara di luar sudah sedemikian hingar bingar,
Suaramu makin meninggi melebihi riuh gemuruh hujan.
Aku hanya butuh sentuhanmu,
Yang dulu selalu kau sematkan dihatiku.