Lihat ke Halaman Asli

Siska Amelia

Siska Amelia (Mahasiswa Prodi Manajemen S1, Universitas Pamulang)

Analisis Kondisi Agregat Demand dan Agregat Supply Di Indonesia Pada Masa Pandemi Covid-19

Diperbarui: 14 Desember 2021   22:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pinterestcreativemarket

Kondisi pandemi covid-19 menyebabkan kegiatan produksi menurun, atau bahkan beberapa sektor mengalami pemberhentian dan sulit bagi pembuat kebijakan untuk merumuskan respon kebijakan makro ekonomi yang tepat. Kesulitan yang dihadapi tersebut timbul lantaran adanya pembatasan gerak masyarakat. Selanjutnya yang terjadi ialah supply shock dan demand shock secara bersamaan.

Supply shock sendiri ialah peristiwa yang secara tiba-tiba meningkatkan atau mengurangi pasokan komoditas atau layanan, atau komoditas dan layanan secara umum. Sedangkan demand shock ialah peristiwa yang secara tiba-tiba meningkatkan atau menurunkan permintaan barang atau jasa untuk sementara waktu.

Ekonom Fasil Basri menyebutkan bahwa kurva agregat supply telah mengalami pergeseran ke arah kiri atau ke bawah. Ia juga menambahkan bahwa semua negara telah menetapkan anggaran yang cukup besar untuk menghadapi pandemi covid-19, khususnya dalam sektor usaha. Semua sektor terkait terganggu, sehingga mengakibatkan demand shock, menggeser agregat demand ke kiri atau kebawah.

pinterest

Contohnya seperti sektor ketenagakerjaan yang juga mengalami dampak dari penurunan kegiatan produksi akibat pandemi covid-19, penganggurang mengalami peningkatan akibat terjadi pemutusan hubungan kerja. Menurut proyeksi core Indonesia menambahkan jumlah pengangguran terbuka yang signifikan bukan hanya disebabkan oleh perlombaan laju pertumbuhan ekonomi, melainkan disebabkan oleh perubahan prilaku masyarakat terkait pandemi covid-19.

Perekonomian Indonesia akan terus tertekan hingga pemerintah bisa mengendalikan penyebaran virus. Langkah-langkah stimulus fiskal perlu di fokuskan pada sektor kesehatan dan bantuan sosial untuk menangani wabah tersebut. Hanya setelah wabah terkendali dan jarak sosial berakhir, stimulus fiskal standar dan kebijakan moneter dapat digunakan untuk mendukung agregat demand dan agregat supply.

Penulis :

Siska Amelia (Mahasiswa Prodi Manajemen, Universitas Pamulang)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline