Lihat ke Halaman Asli

Salfilia N

Mahasiswi

BRI Hidupkan Mata Rantai Ekonomi Hingga Gelaran BRI Liga 1 Bawa Berkah Bagi UMKM

Diperbarui: 13 Desember 2022   17:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber:liputan6.com

Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan tumbuh 3,5 persen pada tahun 2021 dan meningkat menjadi 5 persen pada tahun ini. Menurut Menteri Koperasi dan UKM, Rudy, mengatakan bahwa tahun ini akan menjadi momentum kebangkitan bagi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Dengan, target kontribusi UMKM terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) 63%, rasio kredit UMKM ke total kredit perbankan sebesar 20,9%, dan lainnya.

Besarnya kontribusi UMKM terhadap PDB dari tahun ke tahun menjadi peran penting terhadap pertumbuhan ekonomi negara. Rudy juga menyebutkan kontribusi UMKM terhadap PDB mencapai 60,51% atau Rp9.580 triliun. UMKM juga menyerap sebanyak 120,59 juta tenaga kerja, nilai investasi 60,42% dari total investasi. Serta, 24% UMKM telah memanfaatkan e-commerce.  

Gelaran BRI Liga 1 Bawa Berkah Bagi UMKM

Dimulainya ajang kompetesi sepakbola nasional Liga 1 yang digelar sejak pada tanggal 27 Agustus 2021 lalu, Bank Rakyat Indonesia (BRI) kembali menjadi sponsor utama bagi kompetisi Liga 1 2021/2022. Hal ini menjadi kesempatan yang baik, karena selain memajukan industri sepakbola nasional terutama di tengah pandemi Covid-19. Bank BRI juga bisa memperkuat brand image terutama pada sektor UMKM di sekitar stadion.

Berdasarkan survei yang dilakukan pada pertengahan 2020, kerugian ekonomi dampak terhentinya sepakbola akibat virus Covid-19 diperkirakan mencapai 2,7 -- 3 triliun dan sebanyak 24 ribu orang terlibat langsung dengan industri sepakbola. Data tersebut disampaikan oleh Mohamad Dian Revindo selaku Kepala Kajian Iklim dan Rantai Nilai Global LPEM Universitas Indonesia. Jum'at (26/6).

Momen pembukaan Bali United Cafe tepat dengan pergelaran BRI Liga 1 2021/2022 di Pulau Dewata. Omzet Bali United Cafe meningkat Rp8-10 juta per hari semenjak BRI Liga 1 2021/2022 memusatkan pertandingan di Bali. Hal ini disampaikan oleh Daniel Rinekso selaku Supervisor pada wawancara bersama Okezone.

Kata Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Akhmad Hadian Lukita, industri sepak bola berkaitan dengan banyak sektor. Mulai dari pemain dan klub, hak siar, merchandise, jersey, transportasi, perhotelan, hingga katering. Industri sepak bola, disampaikannya paling tidak menggerakkan tenaga kerja sekitar 112.000 orang.

Dilansir dari sport.detik.com, salah satu penjual atribut sepak bola di Bandung, The Original Viking Fanshop (TOVF) mangalami kenaikan omzet 30-50 persen sejak Liga 1 kembali bergulir. Manajer TOVF, Hendri, mengaku tak bisa berkutik ketika virus Covid-19 merebak menyebabkan kompetisi juga berhenti. 

TOVF sendiri merupakan UMKM yang didirikan oleh beberapa anggota Viking-kelompok suporter klub Persib Bandung. TOVF memproduksi baju baju distro yang bisa digunakan fans Persib (bobotoh) di luar pertandingan. Hal sama juga dirasakan oleh pemilik toko Kembar Bola di Malang, Tri Aji. Menurutnya, walau masih terselenggara tanpa penonton, dia merasakan kenaikan omzet hingga 50%.

Jika melihat contoh diatas, kita bisa melihat bahwa gelaran kompetesi BRI Liga 1 bagi para UMKM di tengah pandemi turut meningkatkan Financial Inclusion. BRIPahlawanFinansial dibuktikan membantu UMKM sekitar stadion untuk memenuhi kebutuhan hidup serta memperkuat kebangkitan ekonomi negara.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline