Lihat ke Halaman Asli

Sikap Partisan Penyebab Konflik Keagamaan

Diperbarui: 15 Desember 2021   07:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

          Kata partisan sendiri dalam KBBI memiliki arti sebagai pengikut partai, golongan, atau paham tertentu. Maksud dari sikap partisan di sini merupakan sikap yang mana selalu memihak pada apa yang diikutinya, biasanya orang yang memiliki sikap partisan ialah orang yang sangat loyal terhadap suatu hal, misalnya pada partainya, golongan, paham, maupun yang lain. Hal ini dapat menunjukkan atas kesetiaan mereka terhadap suatu hal tersebut. Sikap partisan merupakan suatu sikap yang biasa apabila dilakukan secara sewajarnya. Namun, dalam hal tertentu sikap partisan juga dapat menjadi penyebab suatu konflik terjadi. Dengan adanya sikap partisan juga dapat menyebabkan terjadinya konflik keagamaan.

          Setiap orang memiliki cara pandang dan berpikirnya masing-masing. Ketika dihadapkan oleh suatu pilihan, mereka pasti senantiasa mempertahankan apa yang diyakininya, ketika itu membawa dampak positif maka no problem. Namun, masalahnya ketika seseorang sudah meyakini sesuatu, tidak menutup kemungkinan orang tersebut akan menghalalkan segala cara, baik itu benar maupun salah. Adanya sikap partisan berlebih dapat menjadi pemicu hilangnya balance (keseimbangan) bahkan justice (keadilan) dalam menilai dan menyikapi suatu masalah. Mereka cenderung membenarkan apa yang diyakininya, tidak peduli kriteria benar atau salah. Sehingga pada akhirnya, semua itu tidak lagi berlandaskan pada keadilan, tetapi lebih ke sentimental sense yang mana terbangun atas hawa nafsu dari kepentingan-kepentingan orang tersebut.

          Sikap partisan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya ketika diterapkan dalam suatu hal keagamaan, bukankah tidak dapat dibenarkan? Misalnya pada saat para ulama sedang berdiskusi mengenai suatu permasalahan agama apabila beliau bersikap seperti itu, maka apa jadinya keputusan yang akan mereka buat? atau misal ketika terjadi perseteruan antar agama, bukankah dengan adanya sikap yang seperti ini masalah bukan mereda malah akan menjadi bertambah keruh? Karena mereka akan selalu mempertahankan pendapatnya pada perseteruan itu, meskipun dinilai keputusan tersebut salah. Kemudian, perdebatan pun terjadi tak berujung karena tidak ada yang mau saling mengalah. Dalam Q.S. al-Maidah ayat 8 dijelaskan,

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُوْنُوْا قَوَّامِيْنَ لِلّٰهِ شُهَدَاۤءَ بِالْقِسْطِۖ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَاٰنُ قَوْمٍ عَلٰٓى اَلَّا تَعْدِلُوْا ۗاِعْدِلُوْاۗ هُوَ اَقْرَبُ لِلتَّقْوٰىۖ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌۢ بِمَا تَعْمَلُوْنَ

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu sebagai penegak keadilan karena Allah (ketika) menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah. Karena (adil) itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan."

          Adapun sebuah berita mengenai sikap partisan yaitu berita di internet yang telah diupload pada tanggal 22 Mei 2019. Berita ini ditulis mengenai sebuah isu tentang pendapat salah satu cendikiawan muslim dari suatu universitas terhadap sikap ulama. Ia mengklaim bahwa menurutnya ulama yang menyatakan tanggal 22 Mei sebagai gerakan jihad merupakan ulama partisan.

          Sikap partisan seringkali dapat menyebabkan konflik keagamaan. Seseorang yang bersikap partisan secara berlebih, mereka selalu membenarkan kebenaran dan membenarkan kesalahan. Sangat disayangkan apabila terjadi suatu hal seperti itu, yang mana akan terlihat kurang rasional dan bertentangan terhadap rasa kemanusiaan. Di dunia ini, kebenaran adalah suatu hal yang penting. Mereka yang mengingkari kebenaran niscaya akan terbebani dalam hidupnya, serta tiada ketenangan yang akan didapat. Setiap yang kita lakukan di dunia ini akan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak. Sesungguhnya orang orang yang beriman ialah orang yang menegakkan keadilan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline