Lihat ke Halaman Asli

SISKA AFRIANI

UIN K.H Abdurrahman Wahid Pekalongan

Kecenderungan Gen-Z dalam Memilih Pembayaran QRIS Dibanding Cash, Mengapa?

Diperbarui: 29 Oktober 2024   23:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Kecenderungan Gen-Z Dalam Memilih Pembayaran QRIS Dibanding Cash, Mengapa?

Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) adalah inovasi dalam pembayaran digital yang resmi diluncurkan oleh bank Indonesia sejak tahun 2019. Saat ini QRIS menjadi pembayaran yang banyak digunakan oleh berbagai lapisan Masyarakat terutama kalangan Gen-Z. Gen-Z membawa perubahan perilaku ekonomi karena kemajuan teknologi yang mempermudah mereka dalam kehidupan sehari-hari.

Saat ini teknologi digital berkembang di berbagai aspek kehidupan. Tidak terkecuali pada aspek ekonomi. Pada aspek ekonomi teknologi digital sangat berdampak besar khususnya pada system pembayaran. Pembayaran digital (digital payment) adalah salah satu hasil dari perkembangan teknologi saat ini. Dalam beberapa tahun terakhir pembayaran digital menjadi sangat popular untuk melakukan transaksi. Pembayaran digital mempermudah pengguna dalam bertransaksi tanpa harus membawa uang tunai. Pembayaran digital dapat dilakukan melalui berbagai platform salah satunya dengan scan kode.

QRIS adalah standar kode nasional yang digunakan untuk memfasilitasi pembayaran menggunakan kode QR. QRIS juga sudah banyak terhubung dengan aplikasi uang elektronik, dan mobile banking. System pembayaran menggunakan QRIS memungkinkan pengguna untuk memindai kode QR pada perangkat mereka. Pembayaran menggunakan QR kode lebih mudah di banding dengan cash. Selain itu pembayaran menggunakan QRIS juga lebih aman dibandingkan dengan pembayaran lainnya.

Tidak dapat di pungkiri bahwa QRIS memberikan kemudahan dalam transaksi. Hanya dengan handphone saja bisa melakukan transaksi. Selain itu QRIS juga lebih mudah, cepat, dan fleksibel dalam penggunaanya. Di era serba digital ini mendorong semua orang untuk menggunakan fasilitas digital yang telah tersedia salah satunya QRIS ini. Penyesuaian ini tidak hanya bagi para konsumen saja tetapi para pedagang juga harus mula menggunakan pembayaran yang lebih modern.

Semakin hari pengguna qris semakin meningkat. Menurut data bank Indonesia, jumlah pengguna QRIS mencapai 50,50 juta dengan jumlah pertumbuhan 226,54 persen secara tahunan. Pembayaran menggunakan QRIS lebih fleksibel di bandingkan dengan pembayaran cash. QRIS dapat digunakan pada aplikasi pembayaran manapun baik bank maupun nonbank. Sebagian besar toko ataupun restoran sudah menyediakan QR kode untuk pembayarannya.

 Gen-Z menjadi salah satu pengguna QRIS terbanyak. Pembayaran menggunakan QRIS sangat cocok untuk generasi yang satu ini. Gen-Z dikenal sebagai Generasi anti ribet yang tentu masalah pembayaran pun memilih yang lebih simple, cepat dan aman. Gen-Z menjadi actor utama dalam mempopulerkan QRIS. Cashless adalah salah satu budaya ekonomi yang dibawa Gen-Z. Perubahan budaya ini dipengaruhi oleh kebiasaan digital yang seba cepat dan instan. Pembayaran non-tunai sangat mempercepat dan mempermudah para pengguna karena hanya dengan memindai kode QR dan memasukkan nominal. Pedagang juga tidak perlu mencari uang pecahan untuk kembalian. Transaksi gidital dapat dilakukan jika ada koneksi internet. Pedagang juga bisa mengecek Riwayat transaksi berkala karena semua proses transaksi terekam secara otomatis dan dapat menganalisis data secara tepat dan akurat.

Penggunaan QRIS tidak hanya soal kemudahan tetapi juga soal pengalaman dan kepercayaan. Penggunaan QRIS menjadikan pembayaran yang di lakukan lebih transparan dan mudah dilacak sehingga memberikan rasa aman pada pengguna. Transaksi digital lebih aman karena mengurangi resiko mencurian atau kehilangan uang. Gen-Z juga sangat peduli dengan privasi yang membuat mereka lebih berhati-hati dalam memilih platform digital. Salah satu alasan mengapa QRIS lebih di minati Gen-Z karena promo dan cashback. QRIS sering menawarkan promo dan cashback pada platform digital, hal ini dimanfaatkan Gen-Z untuk menghemat uang mereka daalam berbelanja maupun makan di restoran.

Adanya QRIS atau pembayaran dengan metode cashless juga dapat mengurangi peredaran uang palsu. Pembayaran menggunakn cash sangat rentan terhadap kejahatan uang palsu, oleh karena itu para pedangang atau pengguna harus menggunakan lampu UV untuk mengecek keaslian uang. Dalam transaksi yang menggunakan QRIS kita tidak perlu repot-repot menggunakan lampu UV karena seluruh pembarayan menggunakan digital dan dapat memverifikasi keaslian transaksi.

Dari semua kemudahan yang di dapat tentu ada kekurangan dalam penggunaan QRIS. Belum meratanya akses internet di Indonesia menjadi salah satu kendalan yang di hadapi dalam digitalisasi pembayaran. QRIS dapat digunakan 24 jam asalkan ada internet. Harus ada peningkatan akses internet di seluruh dareah agar penggunaan QRIS bisa lebih optimal. Kemudahan dalam bertransaksi juga dapat mendorong Gen-Z berperilaku komsumtif.

Penggunaan QRIS di masa depan depan di prediksi akan semakin meningkat. Apalagi dengan kemudahan yang ditawarkan, para Masyarakat khusunya Gen-Z akan semakin percaya dalam penggunaan QRIS sebagai metode pembayaran. Penggunaan QRIS akan berdampak pada sektor perekonomian digital. Dengan adanya dukungan dari pemerintah dan inovasi yang terus di kembangkan, QRIS di gadang-gadang mampu memperkuat ekonomi nasional.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline