Lihat ke Halaman Asli

Mewujudkan Air yang Ramah untuk Warga Jakarta

Diperbarui: 4 September 2019   15:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Air adalah kebutuhan yang sangat vital bagi mahkluk hidup. Tanpa air maka tidak akan ada kehidupan. Dengan air kita dapat mencuci, memasak, mandi, menyiram tanaman, untuk makan/minum,dsb. Tidak terbayangkan bukan jika air yang kita konsumsi tidak ramah itu seperti apa? Oleh karena itu kelestariaan air harus kita jaga terutama dari kebiasaan kita sehari-hari yaitu :

  1. Bijak dalam penggunaan plastik
  2. Awali pemilahan sampah dari rumahmu, artinya pemilahan antara sampah organik dan anorganik. Yang artinya dengan adanya pemilahan dapat memudahkan untuk proses selanjutnya, contohnya saja dalam hal proses produksi karena sebagian plastik dapat didaur ulang kembali menjadi bijih plastik dan botol-botol dengan kemasan yang pastinya dapat didaur ulang kembali.
  3. Adanya monitoring untuk pengurukan kali setahun sekali. Dengan Mengadakan kegiatan Kali Bersih.

Nah dalam hal ini penulis mengambil tema dengan Judul: Mewujudkan Air Yang Ramah untuk Warga Jakarta

Ramah Air adalah bagaimana air dapat dialirkan :

  1. Ramah secara kualitas artinya air aman untuk dikonsumsi bagi masyarakat sekitar dan makhluk hidup lainnya. Kualitas air dapat dilihat dari warnanya yang bening, tidak berbau, tidak  mengandung zat pencemar/bahan kimia, tidak mengandung bakteri e-colli dan tidak mengandung unsur radioaktif.
  2. Ramah secara kuantitas artinya persediaan air cukup untuk melayani wilayah warga  Jakarta.
  3. Ramah secara keterjangkauan. Artinya tidak hanya terjangkau bagi kalangan tertentu tetapi seluruh lapisan masyarakat . Yang mana wilayah jakarta dihuni oleh orang yang memiliki taraf perekonomian yang berbeda, dari kalangan ekonomi menengah ke bawah sampai menengah ke atas.

Sehingga pengaliran air bersih untuk warga eknomi kelas kebawah harus menjadi perhatian. Karena sudah tidak mungkin wilayah jakarta dengan kondisi yang permukaannya tiap tahun turun 10 cm harus memanfaatkan air tanah.

Sehingga untuk mewujudkan Kota Jakarta Yang Ramah Air, menurut saya,"langkah-langkah yang harus kita lakukan adalah :

1. Membuat peraturan bagi siapa saja penghasil limbah agar diberlakukannya pengadaan IPAL untuk mengolah limbah dari kegiatan bangunan perusahaan/ Pabrik tersebut. Contoh untuk wilayah Jakarta dimana dilayani oleh 2 Operator Penyedia Air Minum yaitu PT. PALYJA & PT. AETRA. Dimana kedua operator penyedia air minum tersebut sebagian besar memanfaatkan sumber air baku dari Sungai Ciliwung.

Untuk kondisi sungai ciliwung sekarang tentunya sangat memprihatinkan untuk dijadikan sumber air baku dalam melayani air bersih/minum untuk warga Jakarta.Belum lagi disepanjang bantaran sungai Ciliwung banyak terdapat Pabrik-Pabrik, Perkantoran, Hotel, Kegiatan RS/Puskesmas dan ruamh-rumah. Analisa sungai saat ini didominasi dari senyawa khusus limbah domestik/Rumah Tangga.

Membuat aturan denda bagi siapa saja yang langsung membuang hasil limbahnya ke badan air (sungai) tanpa melalui proses pengolahan terlebih dahulu.

Untuk kawasan yang pemukiman penduduknya padat dibuat SANIMAS (Sanitasi Masyarakat) yang bertujuan agar masyarakat setempat dapat hidup bersih, dari perilaku bersih sehingga menjadi sehat dan membuat hari-hari menjadi produktif. Contohnya mengadakan:

2. Pengembangan WC secara komunal

3. Pengelolaan limbah secara offsite/ terpusat

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline