Lihat ke Halaman Asli

SISKA SINAGA

MAHASISWI UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN PEMATANG SIANTAR PRODI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA

Metode Hybrid Learning di Masa Pandemi

Diperbarui: 10 Desember 2021   10:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai telah memberikan dampak perubahan pada berbagai aspek kehidupan kita, termasuk ke dalam aspek pendidikan. Salah satu perubahan yang paling terlihat adalah perubahan sistem pembelajaran, yaitu dari Pembelajaran Tatap Muka (PTM) menjadi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Hal ini dilakukan untuk meminimalisir resiko penularan Covid-19 di lingkungan sekolah. 

Meski demikian, proses pelaksanaan pembelajaran jarak jauh ternyata tidak sepenuhnya berjalan dengan mulus. Banyak hambatan yang dialami dan juga keluhan yang disampaikan oleh para siswa, orang tua, dan juga guru. Misalnya tentang tugas yang terlalu banyak, terbatasnya perangkat dan akses internet untuk belajar, hingga kejenuhan dalam melaksanakan proses belajar.

Evaluasi pelaksanaan pembelajaran jarak jauh ini pun akhirnya membuat pemerintah mengeluarkan aturan terkait rencana tatap muka terbatas melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 menteri yang terbit pada Maret 2021 lalu. Meski masih menuai polemik di tengah masyarakat seiring dengan kembali terjadinya lonjakan kasus Covid-19, hingga saat ini masih belum ada perubahan terkait rencana tersebut. Hal inilah yang membuat konsep pelaksanaan model Hybrid Learning muncul.

Hybrid learning merupakan pembelajaran dengan sistem kombinasi metode pembelajaran antara metode daring atau online (di luar kelas) dengan metode pertemuan tatap muka untuk beberapa jam (di dalam kelas). Istilah ini semakin sering kita dengar dikarenakan kondisi pandemi Covid-19 yang masih merebak di negara kita bahkan di negara lainnya. Dimana pada kondisi ini sangat tidak memungkinkan untuk kembali ke kondisi sebelumnya yaitu metode pembelajaran seutuhnya pertemuan tatap muka. Maka dari itu, Hybrid learning ini cocok untuk dilaksanakan selama pandemi ini berlangsung.

Hybrid learning juga disebut sama dengan blended learning, dimana kedua konsep ini mengambil kelebihan-kelebihan metode pembelajaran lalu menghilangkan kekurangan dari masing-masing metode.

Business Strategy and Growth Senior Manager Quipper Indonesia Ruth Ayu Hapsari menuturkan, tren pembelajaran digital terus berkembang hingga sekarang. Seiring membaiknya kondisi pandemi, memungkinkan semakin banyak sekolah dapat melakukan PTM.

"Sekolah dapat mengimplementasikan model hybrid learning sebagai solusi untuk menunjang kegiatan PTM secara optimal," ujar Ayu dalam media briefing di bilangan Thamrin, Jakarta.

Ayu menjelaskan, pembelajaran campuran atau hybrid learning tidak hanya relevan pada saat PTM terbatas berlangsung, tapi bisa akan menjadi bagian dari ekosistem pendidikan di masa yang akan datang. "Hanya perlu ditekankan bahwa solusi dan teknologi yang digunakan adalah tepat serta sehingga kebutuhan guru dan siswa dapat terus terpenuhi," jelasnya. 

Analis Kebijakan Ahli Madya, Koordinator Bidang Peserta Didik Direktorat SMA Ditjen Dikdasmen Kemendikbudristek, Dr Juandanilsyah SEMA menjelaskan, hybrid learning merupakan pembelajaran yang menggabungkan pembelajaran online dan tatap muka untuk menghindari learning loss.

"Pemerintah berupaya untuk membantu efektifitas hybrid learning di sekolah-sekolah melalui berbagai program seperti relaksasi dana boss yang dapat digunakan oleh sekolah untuk mengatur proses pembelajaran, kegiatan guru berbagi untuk meningkatkan keterampilan para guru, pembagian kuota internet untuk belajar, guru kunjung di daerah-daerah terpencil hingga bantuan peralatan TIK ke sekolah-sekolah di seluruh Indonesia," paparnya.

Kelebihan dari sistem ini adalah dengan metode Hybrid Learning ini proses belajar mengajar dua kelompok siswa ini ternyata lumayan efektif, sekolah tidak perlu menjadwal terpisah antara kelompok siswa yang hadir di sekolah dengan yang belajar dari rumah. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline