Libur panjang idulfitri adalah momen tepat untuk bercengkrama dengan sanak saudara. Jutaan orang dari berbagai penjuru daerah rela berjubel-jubelan datang ke kampung halaman untuk saling bersapa dan memaafkan. Situasi ini tentu tidak hanya perlu dilewatkan untuk kumpul-kumpul dan makan di rumah saja, tapi hendaknya dilengkapi dengan bertamasya ke tempat terdekat untuk menyegarkan pikiran dan menghilangkan penat bersama keluarga.
Nah, bila kompasioner mudik ke Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur atau hanya melewati wilayah tersebut dan memiliki waktu agak lowong, saya sarankan untuk mampir ke tempat wisata air terjun Sedudo. Air terjun yang terletak di Desa Ngliman, Kecamatan Sawahan ini bukan hanya menawarkan pesona alam nan indah, tapi juga dilengkapi dengan fasilitas yang cukup lengkap dari toilet umum hingga kolam untuk berendam, meski saat ini ada beberapa diantaranya yang masih dalam perbaikan.
Untuk mencapai air terjun yang berjarak 30 KM dari pusat kota ini, terdapat beberapa cara yang bisa ditempuh, seperti ojek dan menyewa mobil di dekat pasar bawah. Oh ya perlu diperhatikan bahwa akses ke air terjun berkelok-kelok dan cenderung menanjak. Walaupun begitu, di sepanjang perjalanan kita akan disuguhi pemandangan ciamik dari tersering desa sekitar dan juga alam di sekitar pegunungan Wilis yang masih ciamik. Untuk masuk dan menikmati fasilitas yang disediakan disana, kita cukup merogoh kocek 10 ribu rupiah per orang. Sedangkan tarif parkir dipatok hanya 2 ribu rupiah untuk sepeda motor, dan 5 ribu rupiah untuk mobil.
Wisata Sedudo yang murah meriah tentu akan sayang untuk dilewatkan, terlebih disini sangatlah ramah keluarga. Pemandian yang disediakan tidak hanya ditujukan pada orang dewasa saja, tapi anak-anak juga disediakan fasilitas khusus bagi mereka yang ingin berenang atau berendam. Bahkan mitosnya, bila kita mandi di Sedudo, badan kita akan menjadi sehat plus awet muda karena air terjun ini dipercaya sebagai tirta atau air suci dari kahyangan.
Syahdan, pada zaman dahulu para raja, bangsawan, dan pendeta dari Majapahit sering memanfaatkan air tersebut untuk berbagai keperluan kerajaan, dari membersihkan senjata pustaka hingga memandikan patung-patung mereka. Berdasarkan kepercayaan ini pula, tiap tahun pada tanggal satu Suro, pemerintah daerah setempat selalu rutin menggelar ritual mandi Sedudo.
Tidak hanya mitos tadi yang berkembang di masyarakat sekitar, ketika mengunjungi Sedudo kita juga diharapkan untuk mematuhi beberapa aturan lokal agar tidak terjadi peristiwa yang membahayakan jiwa. Beberapa larangannya yaitu, tidak berbuat asusila dan tidak membuang sampah sembarangan di sekitar lokasi.
Terlepas dari kepercayaan-kepercayaan tersebut, air terjun Sedudo merupakan objek wisata keluarga yang menawarkan paket hemat bin lengkap untuk liburan keluarga di hari nan fitri. Keindahan alam dan kesegaran udara yang ditawarkan disana layak dinobatkan sebagai obat ampuh sebelum kembali ke rutinitas pekerjaan dan hiruk pikuk kemacetan kota yang kita lalui tiap hari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H