Langit mendung mewakilkan hati yang sepi, gelap gulita gemuruh pun tiba hingga hujan ikut serta dalam kesedihan ini....
Angin malam yang begitu dingin, ku peluk guling dan duduk di pinggiran kasur sambil menatap langit gelap yang disertai hujan, di setiap kesedihan, kegelisahan dan kesedihan tiada yang tau melainkan sang pencipta.
Di malam gelap ini di pukul 9 malam aku pun menangis dan bertanya "apa ini caramu untuk menghindar dari ku?" berbagai pikiran buruk datang di benakku, rasa takut, rasa sedih, rasa gelisah bahkan rasanya lemah dan juga tidak kuat menerima ini semua.
Malam terasa lama hingga aku duduk meratapi sebuah penyesalan kenapa aku harus menyayangi diri mu? Aku selalu mengatakan kepada mu jika engkau tidak menyayangi ku lagi maka katakan lah sejujurnya walaupun sakit itu semua pasti akan ku terima dengan ikhlas karna aku sadar bahwa aku bukan lah wanita yang engkau dambakan.
Tuan tolong katakan sejujurnya apakah engkau benar menyayangi ku? Jika tidak katakan lah kepadaku tuan aku tidak sanggup jika harus menahan ini semua.
Pergilah jika tidak sayang lagi dan tinggalkan jika sudah bosan terhadap ku tuan...
Katakan lah kepadaku sejujurnya apa engkau masih menyayangi ku ?? Atau hanya takut mengatakan itu? Jujurlah tuan aku sudah biasa disakiti selalu...
Aku hanya ingin kejujuran dan ketulusan mu tuan bukan kepura-puraan mu.
Tuhan sampaikan kepada ia bahwa aku menunggu jawabannya.