Lihat ke Halaman Asli

Sischa Aulia

Mahasiswa

Luar Biasa! Mahasiswa UNDIP Ajak Masyarakat Mengolah Kembali Sampah Organik Menjadi Bermanfaat dengan Ember Tumpuk

Diperbarui: 11 Agustus 2022   23:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kegiatan edukasi dan pelatihan pembuatan reaktor limbah ember tumpuk/dokpri

Jatirejo (07/2022). Sampah organik merupakan salah satu jenis sampah yang menjadi penyumbang limbah terbesar. Meskipun dapat diuraikan, tetap saja jenis limbah ini dapat mencemari lingkungan apabila terlalu menumpuk dan kurang baik pengolahannya. 

Di wilayah Desa Jatirejo, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang sendiri masih banyak sampah organik yang tertumpuk pada beberapa titik, terlebih lokasinya yang tidak jauh dari pasar, juga pengolahan kembali sampah organik rumah tangga yang belum diterapkan di lingkungan masyarakat. Apabila hal tersebut terus dibiarkan, tentu akan menyebabkan berbagai permasalahan lingkungan yang baru.

Reaktor limbah ember tumpuk/dokpri

Untuk menghindari dampak-dampak negatif tersebut, mahasiswa Tim II KKN Undip melakukan kegiatan edukasi, pelatihan, serta pendampingan kepada masyarakat, khususnya ibu rumah tangga desa Jatirejo untuk mengolah kembali sampah organik rumah tangga dengan metode ember tumpuk, dimana nantinya akan menghasilkan pupuk organik cair (POC). 

Kegiatan edukasi dan pelatihan telah dilaksanakan pada Minggu, 24 Juli 2022 di rumah salah seorang warga Dusun Krajan dan dihadiri oleh para ibu rumah tangga setempat. Materi edukasi dan pendampingan berupa tata cara pembuatan komposter ember tumpuk dengan memanfaatkan sampah dapur dan bahan tambahan yang sederhana yaitu air gula dan EM4. 

Dijelaskan juga mengenai manfaat Pupuk Organik Cair (POC) yang dihasilkan. Kegiatan tersebut mendapat respon dan antusiasme yang baik dari peserta, ditandai dengan keaktifan mereka bertanya mengenai komposter ember tumpuk dan Pupuk Organik Cair (POC) yang dihasilkan. 

Selain itu, dilakukan juga pendampingan selama 4 minggu setelah pelatihan kepada masyarakat untuk pembuatan komposter ember tumpuk secara mandiri, pendampingan monitoring POC yang dihasilkan, serta monitoring penggunaan POC pada tanaman. Kegiatan pendampingan tersebut bertujuan untuk memastikan masyarakat menerapkan pengolahan sampah dapur dengan komposter ember tumpuk secara benar dan tepat agar kedepannya masyarakat dapat menjalankan kegiatan tersebut secara mandiri.

Pemanenan POC hasil reaktor ember tumpuk/dokpri

Ibu Atiek, salah satu peserta kegiatan merasa kegiatan ini sangat bermanfaat karena dapat mengolah sampah dapur dan menjadikannya sebagai pupuk sekaligus. "Kegiatan ini bagus sekali, dapat mengurangi sampah dapur dan bermanfaat menggantikan penggunaan pupuk sintetis," ujarnya. 

Setelah dilaksanakannya rangkaian kegiatan ini, diharapkan komposter ember tumpuk dapat diaplikasikan di setiap rumah sehingga sampah organik dapur dapat terkelola dengan baik dan menghasilkan produk yang bermanfaat pula bagi masyarakat itu sendiri, yaitu pupuk organik cair (POC) sebagai pengganti pupuk kimia sintetis.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline