Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Perusak Suasana

Diperbarui: 3 Oktober 2017   17:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Angin sejuk di pagi hari membuatku enggan menyapa

Rasa sakit karena penyakit telah mengelilingi tenggorokan hingga rusuk

Suara jeritan menghantam hati hingga jantung dan paru-paru

Kepala dan telinga pun ikut berdenyut menyeru dengan rasa sendu

Ini bukan mimpi, melainkan kenyataan yang kau buat sendiri dengan begitu

Embun pagi masih membekas di sela-sela jendela ruangan

Ada rasa lapar walau lidah terasa tidak ingin makan

Tetapi perut tidak bisa diajak bicara walaupun telah berkata "nanti dulu"

Aku ambilkan beberapa helai roti dan telur, lalu menyantapnya secara perlahan

Lagi-lagi kritikan tak membangun telah melenyapkan rasa nafsu makanku

Tiada yang salah dan tiada pula yang benar di dunia ini

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline