Lihat ke Halaman Asli

Mudahnya Bikin Screening Event Sendiri

Diperbarui: 3 Agustus 2015   14:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudah nonton “Mencari Hilal”? Film karya Ismail Basbeth itu, menurut saya, sangat apik dan lumayan lain daripada yang lain. Setelah keluar dari bioskop, saya pun tertarik untuk coba cari tahu film-film Ismail Basbeth yang lainnya. Ternyata, “Mencari Hilal” ini adalah film panjang keduanya sedangkan film panjang pertamanya adalah “Another Trip to the Moon”.

Yang bikin makin penasaran, Another Trip ini bukan film komersil yang tayang di bioskop. Saya agak gatel juga sih cari info sana sini sampai akhirnya saya tahu kalau tanggal 1-2 agustus kemarin ada event screening Another Trip untuk umum. Yes!

Karena tidak sempat untuk datang yang tanggal 1, saya pun datang pada penayangan hari minggu 2 agustus di 101 Hotel Darmawangsa. Dateng, duduk, dan film pun dimulai. Betapa senangnya hati ini sudah memutuskan untuk datang screening, karena film Another Trip to the Moon SANGAT BAGUS! Sedikit absurd, tapi entah kenapa membawa ketenangan. Filmnya yang tanpa dialog membuat para penonton jadi harus menebak-nebak sendiri apa maksud yang ingin disampaikan oleh sang sutradara. Saya nggak mau cerita banyak-banyak deh, nanti dikira spoiler. Pokoknya sangat recommended!

Tapi bukan filmnya saja yang membuat saya bersyukur ikutan screening di darmawangsa kemarin. Setelah pemutaran, dimulailah diskusi tanya jawab ini itu sampai akhirnya salah satu narasumber (narsum? hmmmmm panelis kali ya harusnya) menyebut sesuatu yang akhir-akhri ini menarik perhatian saya. Buttonijo namanya.

Saya sudah post di salah satu platform blog saya di link ini (sebelum blog itu akhirnya tiba-tiba ilanh iihhh kesel deh kalo diinget-inget!!!) soal Buttonijo. Sebuah media distribusi alternatif untuk film-film lokal non komersil yang menurut saya konsepnya sangat bagus sekali. Nah dari banyak program distribusi film yang mereka adakan, salah satunya adalah USB Sinema.

USB Sinema adalah suatu program distribusi film-film lokal alternatif melalui sebuah USB yang sudah diprotek dan hanya punya masa berlaku 3 hari. Jadi setelah itu, filmnya kadaluwarsa dan USB nya hanya akan menjadi USB biasa. So, no piracy!

Pas mendengar penjelasan dari sang panelis, saya langsung membayang-bayang sendiri. USB Sinema ini berarti sangat cocok untuk membantu komunitas film yang ingin membuat screening event, dengan ngasih kemudahan dalam mendapatkan film lokal yang original. Tak perlu ribet perizinan, hak tayang dan segala urusan birokrasi lainnya, tinggal order film, tunggu USBnya datang lalu nonton bareng teman-teman komunitas. Yang lebih kerennya lagi, Buttonijo nggak akan minta bayaran apapun dari hasil penjualan tiket screening event komunitas. Asalkan udah bayar untuk beli filmnya, ya udah deh komunitas bisa adain sendiri acara screening yang mereka mau dan uangnya untuk mereka semua.

Nah pemutaran Another Trip ini ternyata bagian dari perkenalan program USB Sinema. Film yang saya tonton itu pun ternyata hasil colokan USB punya Buttonijo yang udah dibeli oleh Sinema Rabu (yang bikin acara screening 1-2 agustus itu) untuk diputar sendiri. HTM yang saya bayar pun ya masuknya ke Sinema Rabu, bukan Buttonijo. Jadi secara nggak langsung saya udah menyaksikan sendiri proses USB Sinema dari A sampai Z.

((JADI GATEL PINGIN BIKIN SCREENING KALAU GINI CARANYAAAAA………))

[caption caption="Ismail Basbeth (tengah, pake topi, depan proyektor persis) dan saya (yang mana hayooo? :-P)"][/caption]

Duh keren ya teknologi jaman sekarang. Jadi kangen dulu pas masih muda belia (cielaahh, sekarang udah tua nih?), susah banget mau bikin screening! Kalau sekarang masih punya banyak waktu untuk urus event-event screening, pasti bikin acara sesering-seringnya karena dapetin film lokalnya udah gampang banget!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline