Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) menjadi wadah bagi para mahasiswa menyalurkan berbagai macam kegiatan positif pada masyarakat. PMM sendiri bertujuan untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Salah satunya yang dilakukan oleh kelompok 153 gelombang 6 pada 23 dan 26 Agustus 2023. Dengan beranggotakan Lukmanul Hakim, Mohammad Aji Rizqi Asdatullah, Julistiro Bagus Sadewo, Muhammad Rayhan Fahrezi, dan Sisca Ardina Putri yang Berasal dari prodi Teknik Industri.
Mengimplementasikan konsep Gantt Chart dalam menanggulangi wisatawan yang kurang tertib. Konsep Gantt Chart merupakan diagram untuk mengawasi waktu kerja suatu proyek. Konsep ini berperan penting untuk membuat suatu proyek agar berjalan efisien dan efektif. Mereka membantu Pak Jauhari dalam menerapkan Konsep Gantt Chart di kasir Kebun Wisata Petik Jeruk Pak Djufri. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengimplementasikan ilmu yang ada di Jurusan Teknik Industri serta membantu kelompok tani dalam menangani wisatawan yang relatif banyak, serta dapat mentertibkan wisatawan yang datang. Dari pengalaman Pak Jauhari yang mengalami kendala dalam mentertibkan wisatawan saat transaksi pembayaran dan tidak sedikit wisatawan yang membawa hasil petik tanpa membayar.
Alur pembayaran wisatawan tanpa konsep
Kegiatan yang dilakukan 5 mahasiswa ini yaitu menanggulangi wisatawan yaitu dengan membagi Jobdesk masing--masing di setiap anggota. Dimulai menjadi Tour Guide, membantu dalam penjualan, bagian pengemasan serta pelabelan, dan membantu dokumentasi untuk sosial media wisata petik jeruk tersebut.
Konsep Gantt Chart yang mereka buat yaitu diawali dengan kegiatan Tour Guide dimana sebelum masuk ke dalam kebun mereka melakukan Briefing atau pengedukasian terlebih dahulu perihal tata cara memetik serta menjelaskan wisatawan bagaimana ciri-ciri jeruk yang sudah siap di panen. Setelah itu mereka memandu wisatawan masuk kedalam kebun guna mendampingi dan membantu wisatawan yang sekiranya kesusahan dalam memetik atau membedakan mana jeruk yang sudah bisa dipanen atau belum. Selain itu mereka juga menjelaskan perihal jenis jeruk yang terdapat di kebun, kualitas jeruk dan kondisi jeruk.
Jika para wisatawan merasa sudah cukup memetik jeruk, maka mereka akan menuntun para wisatawan menuju kasir pembayaran. Proses pembayaran jeruk yang sudah dipetik pada saat melakukan kegiatan ini harus diawasi secara seksama, dikarenakan banyak wisatawan yang bergerombol. Hal tersebut menciptakan urutan sistem pembayaran yang berantakan dan tidak efisien. Dari kelompok PMM 153 tersebut menangani kendala dengan memberikan alur pembayaran. Setelah mengimplementasikan konsep Gantt Chart yang mereka buat, wisatawan menjadi lebih tertib saat pembayaran, konsep Gantt Chart yang mereka buat meliputi perbaikan tata letak meja diawali dengan meja pengemasan jeruk, dilanjutkan ke meja penimbangan, dilanjutkan dengan meja pembayaran dan berakhir di meja pelebelan. Setiap kegiatan tersebut juga dilakukan dokumentasi yang dimana nantinya akan di upload di media sosial Kebun Wisata Petik Jeruk Pak Djufri.
Pemilihan konsep Gantt Chart ini diterapkan berdasarkan pengamatan dan pengalaman kunjung dari rombongan Sidoarjo sebanyak 170-an wisatawan. Setelah itu mereka memutuskan pembuatan konsep yang sekiranya dapat mengoptimalkan ketertiban pada lokasi pembayaran. Dan pada kunjungan kedua yaitu rombongan dari Palembang, mereka menerapkan konsep Gantt Chart yang telah dirancang sebelumnya dan hal tersebut membuahkan hasil yang dimana pembayaran jeruk dilakukan dengan tertib dan lebih kondusif.
Alur pembayaran wisatawan setelah mengimplementasikan konsep Gantt Chart
Berikut tanggapan dari Bapak Jauhari selaku pemilik kebun wisata petik jeruk Pak Djufri terkait konsep Gantt Chart:
"Oh ternyata jauh lebih tertib ya wisatawan yang ingin membeli, jadi diatur alur pembayarannya saja sudah bisa menertibkan wisatawan ya" cakap Beliau.
Penulis: Muhammad Rayhan Fahrezi -Fakultas Teknik UMM