Menurut KBBI, reuni adalah pertemuan kembali (bekas teman sekolah, kawan seperjuangan, dan sebagainya) setelah berpisah cukup lama.
Berawal dari cit cat dengan beberapa sahabat dekat di grup WA tentang begitu cepatnya waktu melaju...sudah hampir 5tahun berlalu sejak Reuni Perak yang diadakan di tahun 2014 di Ancol. Akhirnya iseng-iseng kami melempar ke grup BL89 tentang akan diadakannya Reuni Mutiara dan kalau bisa akan diadakan di Bogor. Ternyata tanggapannya lumayan bersambut.
Karena adanya sambutan tersebut maka kami pun survey tempat ke dua tempat di Bogor. Satunya D'Agape Meeting & Conference dan satunya lagi hotel bintang lima. Secara pribadi, saya lebih memilih hotel bintang lima dengan pertimbangan banyak teman luar kota yang akan hadir, dimana mereka telah mengorbankan waktunya yang berharga untuk menempuh perjalanan yang begitu jauh ke Jakarta (untuk teman dari Bagansiapiapi, mereka harus melewati jalan darat selama kurang lebih 10jam ke Pekan Baru karena jalanan rusak dan setelahnya naik pesawat dari Pekan Baru ke Jakarta selama 1,5jam) dan tentu saja biaya yang tidak sedikit yang mana kita tahu tiket pesawat lagi mahal-mahalnya sehingga dengan pilihan hotel bintang lima diharapkan setidaknya tidak mengecewakan mereka. Tetapi untuk reuni di hotel bintang lima, biaya yang dikeluarkan tentu tidak sedikit dan kami juga berharap reuni ini tidak memberatkan teman-teman. Akhirnya kami pun berdoa dan meminta petunjuk sama Tuhan pilihan manakah yang terbaik 😊
Reuni Mutiara ini dihadiri oleh 42 orang. 2 orang dari Singapura (Yuniati & Winny), 1 orang dari Bali (Frangky), 1 orang dari Pekan Baru (Wiwinavia), 2 orang dari Batam (Wibendi & Jenie), 3 orang dari Medan (Hendro, Wilson, Guatbie) dan 3 orang dari Bagansiapiapi (Joni M, Asan, Theresia Sanli), 3 orang dari Bandung (Hasniaty, Yartoni, Valentina) dan selebihnya dari Jakarta (Alvin, Kihok, Endang, Sutono, Wiyamin, Tommy, Sukino, Tekwie, Hokseng, Jeffry, Deasy, Helen, Cindra, Yuliani, Murni, Indriati, Lee Hui, Angel Lim, Soetrisni, Ety Hartini, Rustiani, Sutaty, Rustiana, Amnah, Rianianti & Lili Awan). Kami adakan di D'Agape Meeting & Conference tanggal 23-24 Februari 2019. Merupakan reuni teman-teman SD- SMP. Ada beberapa diantara mereka yang kami sudah tidak ketemu setelah lulus SMP, sehingga momen reuni kali ini merupakan ajang nostagia tentang masa-masa sekolah dulu. Masa kecil, masa yang paling bahagia😍
Apa sih yang bisa dipetik dari Reuni?
Dari Reuni Mutiara kemarin saya bisa mengambil kesimpulan bahwa walaupun waktu sudah berlalu begitu lama tetapi persahabatan kami ternyata tidak berubah. Banyak perubahan yang kami alami, baik secara fisik (kami sudah lebih berumur, sudah tumbuh uban di sana sini) maupun sikap kami (mungkin lebih dewasa) tetapi persahabatan kami membuat kami bisa menjadi diri kami sendiri. Kami tidak perlu "JAIM". Kami bercanda, tertawa lepas, mengolok-ngolok teman-teman kami yang sudah puluhan tahun tidak ketemu tanpa merasa sungkan atau canggung padahal banyak diantara kami sudah tidak saling bertemu selama 30tahun.
Ada teman kami, Winny, yang sekarang tinggal di Singapura dan menjadi konselor pada saat dikasih kesempatan untuk menyampaikan sepatah dua kata mengatakan betapa dia sangat bahagia ikut reuni kali ini. Sumbangan dia untuk reuni terlalu sedikit dibandingkan dengan apa yang dia dapatkan di reuni ini. Bahwa dia "Bisa Menjadi Diri Sendiri" dihadapan teman-teman masa kecilnya. Tidak perlu "Jaim", tidak perlu membawa tas yang muahal untuk menunjukkan siapa dirinya. Bisa santai, tertawa lepas dan bahagia. Sampai dia minta agar bisa diadakan lagi reuni berikutnya😍 Menurutnya selain menemukan jati dirinya di reuni, dia juga menemukan arti persahabatan. Dia sangat terkesan dengan perkataan dari salah seorang teman kami yang mengatakan bahwa selama 6tahun ini dia sudah tidak sebahagia seperti di acara reuni kali ini.
Teman kami yang lain, Amnah, mengatakan bahwa mempunyai teman-teman masa kecil dan berkumpul kembali merupakan karunia yang sangat dia syukuri karena bisa bebas mengekspresikan jati dirinya, menjadi dirinya sendiri tanpa jaim yang mana hal ini belum tentu bisa dilakukan di depan pasangannya.
Jadi reuni tidak saja membuat kita menemukan jati diri kita, tetapi bisa juga memberikan penghiburan atau kebahagiaan bagi teman yang mungkin dirundung masalah. Dengan bercerita kepada sahabat masa kecil setidaknya beban yang terpendam di dalam hati bisa berkurang. Apalagi dengan tertawa terbahak-bahak atas kelucuan kelakuan teman-teman. Apabila kita bisa tertawa lepas maka penderitaan yang kita alami otomatis akan terangkat.
Dan dari reuni kemarin bisa disimpulkan bahwa tempat dan pesta mewah bukanlah poin yang penting pada saat reuni. Walaupun kami tidak mengadakan reuni di hotel bintang lima dan makanan yang disajikan sederhana tetapi tidak ada yang mempermasalahkannya. Menurut teman-teman yang paling penting bukan tempat dan makanan, tetapi rasa bahagia karena bertemu sahabat lama merupakan poin yang utama. Bisa lepas dan menjadi diri sendiri adalah poin yang penting.
Kadang rutinitas sehari-hari membuat kita jenuh dan tidak bahagia. Reuni membuat kita bertemu sahabat-sahabat lama, mengenang masa lalu yang bahagia dan sharing tentang hidup kita sekarang yang mana kadang kita bisa mendapatkan pencerahan dari sahabat-sahabat kita yang kebetulan memang mahir dan profesional dibidang yang menjadi permasalahan kita. Tentu saja hal ini akan membuat kita kembali semangat menjalani masa sekarang dan yang akan datang karena kita jadi sadar bahwa masa lalu hanyalah masa lalu yang hanya baik untuk dikenang tetapi yang paling penting adalah masa depan.