Disclaimer: Kisah hantu mantan (hantu kepala) terinspirasi dari pengalaman pribadi penulis yang tak berdosa ini, yang jatuh 3 anak tangga akibat hendak digigit hantu kepala yang super aktif. Saat itu malam kelam tak berbintang semurung jiwa saldo yang meronta, penulis sedang menjadi Cinderella yang mencuci baju adik-adik yang menggunung di teras. Entah mengapa hantu kepala itu menyamar menjadi wajah Alm Paman? Hanya rambutnya lebih jabrik dan kulit wajahnya segosong arang (nggak skincare-an akibat inflasi mata uang daun). Kalau dikejar hantu kepala, tak keburu mengucapkan doa sepatah kata pun. Kecepatan hantu kepala itu melebihi kecepatan penagih hutang. Setiap detiknya, ia semakin dekat. HUEEE! Yang penting lari saja dululah. Lari! Selama kaki masih bisa berlari...Dan jatuh dengan cantik karena tersandung ember cucian. Wkwkwk. Akibatnya, bokong penulis memar selama seminggu. Huhuhu. Mama sampai merenovasi ruang teras rumah lama hingga tertutup papan. Khawatirlah asisten Cinderella ini semaput digigit hantu jika terulang lagi ^.^
Sebenarnya, penulis juga merasa heran. Dalam hidup ini, sudah 2 kali melihat hantu kepala. Jenis hantu ini kan agak langka. Dan muncul di perumahan yang padat penduduk. Hantu kepalanya eksis :P
Yang kedua kali pun janggal. Padahal saat itu baru jam 9 malam dan kostannya ramai. Penulis baru saja keluar dari kamar mandi yang bersebelahan dengan kamar tidur yang letak di lantai satu dan berhadapan langsung dengan taman. Tiba-tiba penulis melihat kepala yang sangat besar (besarnya buanget sekitar 2/3 mobil sedan) dengan rambut panjang menjurai, sedang mengintip ruang-ruang tidur di lantai dua. Hantu itu melayang sekitar 5 meter dari permukaan tanah. Langsung dong penulis masuk ke dalam kamar tidur. Nggak mau ah tatap-tatapan. Maaf bukan muhrim. :P (kecuali kalau hantunya seganteng Oppa di Winter Sonata)
Kedua hantu kepala itu pria. Apakah mereka berdua itu jin yang sama walaupun berbeda wajah? Entahlah. Penulis bukan indigo. Dan penulis masih waras. Masih menghirup oksigen. Masih makan ikan asin pula.
Hantu kepala ini tak bisa menembus pintu atau dinding rumah. Jadi, sebelum Magrib memang sebaiknya menutup pintu dan jendela. Kecuali, kalau kau ingin cilukbaan.
Sampai sekarang penulis heran. Mengapa sih hantu di Indonesia nggak nebeng treatment di klinik kecantikan? Agar lebih glowing gitu. Semakin usia penulis bertambah, kok wajah hantu-hantunya terlihat semakin seram, ya? Sudah begitu hantu-hantunya semakin semangat mengejar. Heran banget karena berdasarkan teori, hantu dan manusia sama-sama sial jika bertemu. O.o
Mengapa dipilih tema mantan? Ya, karena mantan dan hantu kepala sama-sama senang mengejar.
Tolong para pembaca mendoakan sejenak! Semoga penulis banyak dikejar US$, bukan dikejar hantu usil ala spy. Amin. Selamat membaca ^.^
PS: Kisah ini tak bermaksud menyinggung profesi lurah, dll.
_______