Lihat ke Halaman Asli

sisca wiryawan

A freelancer

Jurnal Hantu, Bab 29 - Irma

Diperbarui: 25 September 2024   21:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: pixabay.com.

"HUUUUUAAAA!" Teriak Ranko histeris.

Terdengar ketukan di pintu kamarnya. Ranko langsung membuka sedikit pintu kamar tidurnya.

       "Ranko, kau baik-baik saja?" Tanya Tuan Kamizawa, ayahnya Ranko. Wajahnya yang tersembul di pintu kamar celingukan untuk mencari sumber masalah dari jeritan putri semata wayangnya.

       "Aku baik-baik saja. Hanya kecoak yang merayap di dinding kamar."

     "Pakai semprotan anti kecoak. Jangan kau pukul atau injak. Nanti virus dan bakteri dari tubuhnya tersebar."

        "Iya, Chichi*. Aku mengerti."

       "Kau tak menyembunyikan seorang pemuda pun di kamar tidur kan?" Tanya Tuan Kamizawa. Wajahnya mengerut penuh curiga.

      Ranko merengut. Ia membentangkan pintu selebar mungkin. Tanpa mempedulikan putrinya yang bad mood, matanya yang masih tajam menscan seluruh ruangan dengan cepat. Setelah puas melakukan sidak, Tuan Kamizawa pun berlalu. Dari kejauhan masih terdengar gumamannya, "Memiliki anak gadis harus selalu waspada."

  Ranko menutup pintu dengan perlahan. Ia membalikkan tubuhnya dan berkacak pinggang. "Apa yang kau inginkan hingga mengikutiku sampai ke rumahku? Tak cukupkah kau mengangguku sepanjang perjalanan di gang?" Tanya Ranko dengan gusar. Kemudian, ia menghempaskan diri ke atas bantal besar di atas kasurnya. Matanya nyalang menatap langit-langit kamarnya yang berwarna merah muda.

        "Aku hanya ingin meminta pertolongan padamu."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline