Lihat ke Halaman Asli

sisca wiryawan

A freelancer

Jurnal Hantu, Bab 24 - Putri Ular

Diperbarui: 22 September 2024   03:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: pixabay.com.

"Pak, di mana gadis yang tadi menarikan 'Flower' Jisoo?" Tanyaku dengan panik.

Sekuriti itu membisu. Keningnya berkerut sedikit.

"Gadis dalam pertunjukan badut," jelasku.

"Oh, gadis itu pingsan. Ia berada di belakang tenda ini," seru sekuriti sembari menunjuk ke luar tenda.

Aku segera berlari ke luar tenda tanpa menghiraukan hardikan para pengunjung yang sedang menonton atraksi lucu lima ekor anjing pudel yang naik kereta di atas panggung.

Syukurlah, Ranko sudah sadar. Ia sepucat kertas. Bibirnya bergetar ketika ia mereguk segelas cokelat panas yang disodorkan seorang tenaga medis.

"Teman saya sakit apa, Bu?" Tanyaku.

Tenaga medis itu menggelengkan kepala. "Ia hanya kelelahan."

Aku mengucapkan terima kasih dan langsung memapah Ranko. Ia menurut saja ketika aku mengajaknya untuk makan ramen dahulu sebelum pulang.

"Enak sekali ya ramennya?" Komentarku menatap Ranko yang menghabiskan lima mangkuk ramen. "Mau tambah lagi?"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline