Lihat ke Halaman Asli

sisca wiryawan

A freelancer

Bayangan Hitam di Osaka

Diperbarui: 16 Juni 2024   12:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Osaka.Sumber gambar: dokumen pribadi.

Konnichiwa, minnasan!


Student exchange membuatku mengembara ke Osaka, Jepang. Kota Osaka begitu sepi dan tenang. Hanya sedikit pejalan kaki yang lalu lalang. Untungnya, rombongan kami merupakan rombongan besar karena terdiri dari wakil-wakil mahasiswa dan instansi dari negara-negara Asia Tenggara sehingga aku tidak terlalu merasa takut berada di negara asing.


Saat kami pertama kali menginjakkan kaki di suatu kota, tempat tujuan pertama ialah kuil agar kami semua selamat dengan berdoa dan menghormati tradisi setempat. Kuil di Jepang memiliki tangga yang tinggi. Tapi, viewnya sangat cantik. Posisi kuil yang tinggi menyimbolkan hubungan religius dengan Tuhan.

Kuil Narita-san.Sumber gambar: dokumen pribadi.

Yang unik, ada ornamen gerbang (torii) di danau sebagai lambang memohon keselamatan.

Torii.Sumber gambar: dokumen pribadi.

Osaka sangat cantik di waktu malam. Angin sepoi malam membelai wajah. 

Osaka.Sumber gambar: dokumen pribadi.

Setelah tur seharian, tibalah saat beristirahat. Aku sekamar dengan mahasiswi cantik dari Brunei Darussalam. Ia mempersilakanku untuk mandi pertama kali. Ketika ia mandi, aku sedang telungkup di tempat tidur menghadap laptopku. Walaupun lelah, aku harus mengetik laporan kegiatan student exchange dan mengirim foto ke kampusku.


Aneh! Setelah mengetik sekitar 10 menit, tiba-tiba setengah bidang layar laptopku gelap seolah terhalang seseorang yang sedang berusaha membaca apa yang kuketik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline