Lihat ke Halaman Asli

sisca wiryawan

A freelancer

Hal-hal yang Harus Dihindari Ketika Menghadapi Perselingkuhan

Diperbarui: 1 Juni 2024   14:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: pixabay.com.

Disclaimer: Artikel ini tak bermaksud untuk mendorong siapa pun untuk berselingkuh. Jika merasakan keinginan untuk berselingkuh, segera hubungi psikolog atau konselor.

Cemburu pada Selingkuhan itu Tak Baik Main Fisik.


Berani berselingkuh itu harus punya tujuh nyawa. Harus siap dijadikan sansak tinju dan uji coba cakaran jurus harimau ngamuk!

Sebenarnya, salah besar jika sang istri menyerang selingkuhan secara fisik. Tak ada pria yang sedang tergila-gila dengan perempuan lain, akan suka jika aibnya dibongkar di depan umum walaupun itu dilakukan sang istri sah atas nama cinta dan cemburu. Aku pernah menonton adegan sinetron yang dramatis. Sang istri tua menyerang istri muda hingga menjadi roti gulung. Mereka bergulingan di lantai mall dengan disaksikan anak kecil sang istri muda yang terbelalak ketakutan. Bahkan, suami dan sekuriti tak kuasa memisahkan. Memang power of Emak tak tertandingi! Jambakan sang istri tua begitu kuat mencengkeram bagaikan cakar naga.

Bagaimana perasaanku yang menyaksikan? Ngeri tingkat dewa. Wajah sang suami sudah sepucat kertas. Wajahnya berganti warna dari putih pias ke merah padam. Malu hatinya ditonton banyak pengunjung Mall. Bukan aku kepo pada melodrama ini. Tapi aku memang tak bisa melewati mereka. Risiko cakarannya terlampau besar! SYEEERAAAM!

Sungguh iba melihat keresahan sekuriti Mall. Mungkin ia lebih memilih menangani perampok daripada pemeran drama rumah tangga. Bulir-bulir keringat sebesar keping jengkol, jatuh bercucuran di keningnya.

Sang suami akan menaruh iba pada siapa? Tentu pada sang istri muda yang tampak lemah, tak kuasa melawan, dan terisak sendu. Ini hukum alam! Pria akan jatuh bertekuk lutut pada perempuan yang tampak lemah dan perlu dilindungi. Sebaiknya, istri tua menerapkan perang psikologis dibandingkan perang fisik. Jika perempuan lain memiliki kelebihan yang disukai sang suami, cobalah berusaha mencapainya. Misalnya, sang istri jangan terlampau dominan. Memang sih ada tipe suami yang playboy dan perselingkuhannya bukan karena masalah kekurangan sang istri sah. Jika punya suami playboy, banyaklah berdoa, beramal, dan hadapilah dengan senyuman. Jadikan para selingkuhannya sebagai teman sehingga mereka pun tak akan tega menghancurkan rumah tangga. Memang sulit, tapi bukannya tak mungkin.

Apakah Perlu Mengumbar Masalah Perselingkuhan ke Media Sosial?

Biasanya, sang istri membuka aib sang suami yang berselingkuh dan si pelakor. Kemudian, ramai-ramai para netizen akan menyerang pasangan selingkuh. Istilahnya merujak. Hal tersebut sebenarnya mempercepat proses putusnya hubungan pernikahan karena suami merasa aibnya diumbar. Sang istri akan berdalih agar pasangan selingkuh kapok dan mendapat sanksi sosial dari netizen. Dengan mendapat dukungan dari netizen, sang istri merasa puas dan berbahagia. Tapi benarkah demikian? Bagaimana dengan dampak psikis anak-anak yang terlibat (jika ada anak dalam pernikahan)? Hubungan pernikahan bisa putus, tapi sulit memutuskan hubungan antara ayah dan anak. Walaupun sang istri bersikeras bahwa ia bisa hidup mandiri, pada kenyataannya tidak semudah itu. Ini bukan hanya masalah finansial. Suatu saat tetap saja sang anak akan membutuhkan figur ayah, seburuk apa pun perselingkuhan itu terjadi. Misalnya, saat anak kita beranjak dewasa dan menikah. Tetap saja harus ada jalinan hubungan yang baik antara mantan suami dan mantan istri, walaupun hal itu sulit.

Ketika sang suami mengembangkan diri dalam karirnya dan mulai mapan, gangguan pelakor akan datang. Sang istri biasanya lebih menyalahkan pelakor dibandingkan suami.

"PELAKOR ADALAH WANITA JAHANAM PENGGODA SUAMIKU!", jerit istri sah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline