"Karin, kamu menangis?"
"Tidak. Mataku terkena debu."
"Benar kamu tidak apa-apa?"
"Ya. Percayalah!"
"Karena tadi aku melihat adikmu yang berandal itu baru saja bicara denganmu. Dan sekarang matamu langsung merah!"
"Oh, adikku hanya bertanya tentang Andri. Dia tidak suka aku berhubungan dengan Andri."
"Adikmu aneh! Masa dia tidak suka kakak kembarnya punya pacar? Andri kan ganteng, pintar, dan jago main basket. Aku rasa seluruh siswi SMA ini senang dengan dia. Memang sih dia cool sekali. Dia adem ayem saja walaupun Vera yang seksi mendekati dia. Tapi, kan cewek zaman sekarang senang tantangan. Jadi, karena itu kamu menangis? Adikmu tidak punya perasaaan sama sekali."
"Bukan begitu. Dia hanya khawatir padaku, Risma. Dia takut Andri hanya ingin mempermainkan aku," bela Karin.
"Ok, terserah kamu. Kalau kamu perlu bantuan, bilang saja ya!"
"Kamu baik sekali, Ris."