Lihat ke Halaman Asli

sisca wiryawan

A freelancer

Pernikahan Arwah

Diperbarui: 22 Mei 2024   18:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: pixabay.com.

Aku sudah abnormal. Semua orang pun abnormal. Kami saling tak kenal. Tapi, mengapa kami semua berkumpul di sini? Kami berkumpul dalam perjamuan besar-besaran dengan dekorasi yang mewah dan santapan yang nikmat. Tapi,bukannya berekspresi riang, semua orang bermimik wajah, kaku, tegang, atau pun penasaran.

Aku memang sudah lulus SMU, tapi aku masih berusia 17 tahun. Aku tak menangis walaupun nasib malang menunggu di depan mata. Tapi, aku marah. Aku murka pada ketidakadilan dunia. Mengapa harus aku? Mengapa aku yang masih gadis ini harus menikah dengan arwah anak tunggal keluarga Jayadi? Mengapa aku memiliki Ayah yang tak bertanggung jawab dan Ibu yang materialistis? Ini semua salah ayahku yang kabur meninggalkan utang dalam jumlah luar biasa besar. Maka, keluarga yang meminjamkan uang tersebut menagih utang dalam bentuk diriku. Mereka sangat menyayangi Sean, anak tunggal mereka yang mati muda dalam usia 17 tahun. Karena anak mereka yang baru meninggal 2 bulan yang lalu menjadi hantu penasaran, maka akulah healer-nya. Ibuku yang materialis pun langsung menyetujui pernikahan arwah ini karena utang keluargaku dianggap lunas dan aku menjadi pewaris kekayaan keluarga Jayadi yang melimpah.

Sungguh absurd. Aku dan Sean harus saling mencintai dan mendampingi sampai maut memisahkan kami. Tapi, aku dan Sean malah menikah ketika kami berbeda alam. Bagaimana mungkin manusia menentang alam? Ah, terserahlah. Yang terpenting ialah masa kini.

***

"TOLONG! TOLONG! KELUARKAN AKU DARI SINI!" Teriakku sembari menggedor pintu kamar yang dikunci dari luar. "MENGAPA KALIAN HARUS MENGURUNGKU BERSAMA GUCI ABU SEAN? GUCINYA BERGERAK-GERAK. BUKAN BEGINI PERJANJIAN KITA."

"Nak, tenanglah. Menurut ritual, kau memang harus bersama arwah Sean. Ini kan malam pertama penikahan kalian," bisik Bu Gladys, ibu mertuaku.

Serius? Kukira pernikahan ini simbolik saja. Duh, itu guci menggasing. Rasanya aku hampir mengompol karena terlampau takut. Oh My God, hantu suamiku benar-benar ada.

DUAR!

Aku terpana karena gucinya meledak dengan spektakuler. Dari mulut guci keluarlah asap bergumpal-gumpal yang kemudian membentuk sosok manusia. Sean, suamiku memang setampan fotonya. Walau sudah jadi hantu, ia tetap mirip KPOP Idol.

"HEY, DODOL! MENGAPA KAU SETUJU MENIKAH DENGANKU?"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline