Pelaksanaan UN tahun 2013 ini disamping ada upaya pemerintah (dalam hal ini Kemdikbud) memperbaiki sistem dengan membuat soal dengan 20 varasi paket, tetapi di sisi lain memunculkan masalah baru. Beberapa masalah yang membuat kecewa beberapa pihak antara lain :
- Keterlambatan 11 Propinsi dalam melaksanakan UN, rawan bocor tidak ?
- LJUN ( Lembar Jawab UN) yang tipis menyulitkan pemindaian ( UNY Yogya, UPI Bandung)
- Naskah soal dan LJUN Fotokopi ?
- Naskah Soal pinjam dari Sekolah lain ?
- Masih terdengar isu jual beli jawaban UN
Waduh jan lucu memang, UN ini kan gawenya Negara Indonesia tercinta demi anak-anak bangsanya. Kok tambah runyam ya.
Semoga jika UN masih akan dilaksanakan untuk tahun-tahun mendatang, harapan saya dapat dilakukan secara ONLINE saja. Mungkin di awal-awal pelaksanaan akan banyak masalah, tetapi jika sistemnya terus diperkuat dan tidak dirubah-rubah, yakin akan cepat menjadi stabil.
Kira -kira keuntungannya seperti ini :
- Uang ratusan milyar tiap tahun yang digunakan untuk pencetakan dan pendistribusian naskah UN dapat digunakan untuk membangun ratusan / ribuan Laboratorium Komputer. ( Naskah soal setelah selesai UN hanya menjadi (maaf) ” sampah ” ? – milyaran lho)
- Tidak perlu pemindaian (koreksi LJUN) ( kontraknya …… milyar ya? ) karena soal online lansung diketahui jawabannya.
- Dapat dibuat ratusan paket soal ( dengan membuat ribuan BANK SOAL) sehingga sangat menekan kecurangan siswa,
- Kebocoran soal tidak perlu dikhawatirkan, karena soal masing-masing siswa akan diacak oleh sistem dari ribuan bank soal yang sudah disediakan.
- Tidak perlu banyak pengawas ruangan, ngirit juga kan
- Pelaksanaan UN tidak harus bersamaan tiap siswa / sekolah , mungkin bisa 1 bulan tergantung banyak siswa tiap sekolah
- Apalagi ya ?
Dan harapan lagi UN tetap dilaksanakan tetapi jangan dipakai untuk menentukan kelulusan siswa. Kembali ke jaman dulu, NEM dapat nilai 3, 2 tapi LULUS ? he he.
Jadi SISWA yang pandai dan rajin belajar itulah yang pantas mendapatkan nilai tinggi, sedangkan lulus /tamat adalah hak setiap siswa ( siswa sing ora kebangeten banget lah )
Sekedar intermezo